BKKBN Jatim dan Abidin Fikri Gelar Sosialisasi Cegah Stunting di Ngambon

Loading

BOJONEGORO (Independensi)– BKKBN Jatim dan anggota Komisi IX DPR RI Abidin Fikri bersinergi menggelar sosialisasi Promosi Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting, bersama mitra kerja di tahun 2022 di Balai desa Ngambon, Kecamatan Ngambon, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (29/6/2022).

Hadir dalam acara, anggota Komisi IX DPR RI H. Abidin Fikri, SH.MH., diwakili anggota DPRD Bojonegoro Bambang Sutriyono., Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur diwakili Sub Koordinator Bidang ADPIN Taufik, dan Kadin P3 AKB Bojonegoro diwakili Kabid Supriyanto.

Anggota DPRD Bojonegoro Bambang Sutriyono dalam sambutannya mengatakan, Petugas PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana) dan Bidan-bidan didesa ini harus betul-betul mendatangi masyarakat.

“Tidak bisa kita menunggu masyarakat untuk mendatangi posyandu. Petugas yang ada didesa ini harus aktif dalam memberikan motivasi, memberikan pendidikan dan mengedukasi pentingnya menjaga kehamilan sampai melahirkan,” ujarnya

Merujuk pada Perpres 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang merupakan komitmen nasional bersama dalam menyelesaikan masalah stunting di Indonesia, maka untuk menekan angka stunting diadakan kegiatan sosialisasi KIE Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting yang dikemas secara talk show.

Perlu diketahui juga, faktor dari lingkungan seperti sanitasi dirumah harus bersih karena sangat berpengaruh dalam kesehatan janin.

“Didesa anak-anak juga sudah dinikahkan. Itu adalah salah satu pengaruh selain faktor sanitasi, dimana nantinya si ibu yang belum matang harus hamil dan melahirkan,” ujar Bambang.

Kabid Supriyanto menerangkan, masa stunting dan pernikahan dini ini sedang gencar-gencarnya.

“Maka kita lakukan edukasi dan melakukan komunikasi dengan masyarakat banyak,” ujarnya.

Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Sub Koordinator Bidang ADPIN Taufik juga menambahkan, Anak kekurangan gizi bisa diperbaiki dengan cara salah satunya yaitu penuhi gizi dengan baik.

“Kalau bayi masih dibawah 6 bulan diberikan ASI eksklusif kalau sudah diatas 6 bulan diberikan makanan pendamping ASI yang bagus dengan pemberian nutrisi yang cukup, selain itu diberi stimulasi dini, pertumbuhannya dirangsang,” ujarnya. (Hiski Darmayana)