JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen untuk meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terhadap rumah layak huni dan terjangkau melalui bantuan pembiayaan perumahan, salah satunya melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dikelola oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan, target bantuan pembiayaanperumahan tahun 2022 meliputi KPR FLPP sebanyak 200.000 Unit, Subsidi Selisih Bunga (SSB) sebanyak 769.903 Unit, Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) sebanyak 200.000 Unit, Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) sebanyak 22.582 Unit dan Tapera sebanyak 109.000 Unit.
“Hingga akhir Juni 2022 realisasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai 49,78% yaitu sebanyak 99.557 unit, SSB sebesar Rp111,08 miliar, SBUM mencapai 31,79% atau 63.587 unit dan BP2BT sebanyak 33,81% atau 2.463 unit,” kata Herry dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI membahas Evaluasi Pelaksanaan APBN TA 2022 dan Program Kerja Tahun 2023, Senin (4/7/2022).
Dalam kesempatan tersebut Herry juga menyampaikan progres proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) tahun 2022, terdiri dari 26 proyek yang masuk tahap penyiapan, meliputi sebanyak 13 proyek jalan dan jembatan. Antara lain jalan pendukung IKN, OM Suramadu, Jalan Akses Exit Toll, Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta, Jalan Tol Demak-Tuban, dan Jalan Tol Ngawi-Bojonegoro-Babat, Jalan Tol Jember-Lumajang, Jalan Tol Jember-Situbondo, Jalan Tol Tulungagung-Kepanjen, Jembatan Pulau Laut-Tanah Bumbu, Jembatan Muna Buton, Jalan Tuban-Babat-Gresik, Jalan Tol Kohod-Lebakwangi,” ucap Herry.
Kemudian dari sektor Sumber Daya Air (SDA) ada enam proyek dalam penyiapan meliputi, Bendungan Merangin di Jambi, PLTS Tiga Dihaji (Sumsel), Revitalisasi dan Modernisasi irigasi sistem interkoneksi HLD wilayah sungai (WS) Lombok, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan PLTS Bendungan Rotiklot (NTT), PLTMH dan PLTS bendungan Napun Gete (NTT) serta DI Komering (Sumsel).
Kemudian dari sektor perumahan Herry menyebutkan terdapat dua proyek rumah susun (rusun) yang ditawarkan lewat skema KPBU dalam tahap penyiapan ada Rusun Karawang Spuur dan Rusun IKN Tahap I. Untuk sektor permukiman, terdapat lima proyek yang sedanf disiapkan meliputi antara lain Pendampingan Penyiapan KPBU TPA Manggar (Balikpapan), Pendampingan Penyiapan KPBU SPAM Regional Jatigede (Jabar), SPAM Jatiluhur II (Ir. H.Juanda)-Jabar dan DKI Jakarta, Pendampingan Penyiapan KPBU SPAM Ayung terintegrasi dengan SPAB Sidan (Bali) dan Pendampingan Penyiapan KPBU SPAM dan SPAB Karian Barat (Banten).
Sedangkan untuk proyek KPBU yang sedang disiapkan untuk tahap transaksi, Herry menyebutkan ada 11 proyek yaitu untuk jalan dan jembatan ada 5 proyek. “Jembatan Batam – Bintan, Jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena, Jalan Tol Kediri – Tulungagung, Jalan Tol Malang – Kepanjen, dan O&M Suramadu bundling SERR,” tambahnya.
Di sektor SDA, Herry mengatakan terdapat dua proyek yaitu Bendungan Bodri, dan Pemeliharaan Bendungan dan Penyediaan Infrastruktur Pembangkit Listrik Minihidro Bintang Bano (NTB). Kemudian terdapat dua proyek rusun yang disiapkan masuk kedalam tahap transaksi yakni Rusun Cisaranten (Bandung) dan Rusun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara.
“Kemudian ada dua proyek di sektor permukiman yaitu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur II (Jabar dan DKI) dan pendampingan transaksi KPBU SPAM Regional Sinumbra di Jawa Barat,” kata Herry. (wst)