Jakarta (Independensi.com)- PT BYXE Motor Indonesia (BMI) terus mematangkan kesiapan produksi motor listrik karya anak bangsa.
Mulai dari BYXE, XADE, SERGAP dan Prototype Motor Patroli. Motor listrik tersebut diharapkan segera diproduksi secara massal dan untuk digunakan masyarakat.
Terlebih, mendorong penggunaan kendaraan yang Ramah lingkungan secara masif karena sudah lulus Sertifikasi Uji Tipe (SUT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Kehadiran motor listrik besutan BMI ini diharapkan menjadi salah satu solusi adanya permasalahan lingkungan seperti pemanasan global, efek gas rumah kaca, dan emisi karbon, yang mengharuskan semua pihak melakukan upaya penanganan serius.
BYXE, XADE, dan SERGAP sudah mendapatkan apresiasi tinggi dan dukungan serta sertifikasi lulus uji dari SUT Kemenhub. Sementara khusus SERGAP, yang bersama Litbang Kementerian Pertahanan (Kemenhan) fokus dikembangkan menjadi motor berstandar militer.
Dalam proses tersebut, kehadirannya mendapatkan sambutan positif dari banyak pihak terkait. Misalnya saja wartawan senior di bidang otomotif, Amir Hamzah.
Menurutnya, saat ini motor berkekuatan listrik memang harus dipasarkan karena kebutuhannya. Motor listrik menjadi solusi kendaraan yang digadang-gadang lebih hemat dibandingkan kendaraan yang sumber tenaganya dari minyak bumi (BBM).
“Selain perawatannya mudah, juga bagus karena ramah lingkungan, tidak mengeluarkan emisi gas, suara mesin halus, pencemaran udara dari knalpot dan poin utamanya adalah karya anak bangsa. Untuk itu harus kita dukung,” katanya ketika dihubungi, Sabtu (13/8/2022).
Motor listrik, masih dikatakan Amir, mendapatkan energi dari baterai di sekitaran rumah atau kantor. Energi terbarukan akan menjadi pelopor transportasi tanpa limbah udara nantinya. Meski tampilan yang terkesan simpel, namun motor listrik memiliki kesan modern dengan nuansa desain futuristik.
“Apalagi ini sudah mendapatkan SUT. Tentu menjadi nilai lebih dari produsen yang benar-benar serius dalam menggarapnya. Akselerasinya juga tidak kalah dengan motor yang menggunakan BBM sehingga layak digunakan untuk kebutuhan harian atau militer dengan pengembangan berbeda atau disesuaikan,” katanya.
Terpisah, dukungan serta apresiasi juga datang dari Ketua Forum Wartawan Otomotif (Forwot) Indra Prabowo. Dalam penilaiannya, Indra menekankan aspek keselamatan saat digunakan di jalan utama atau jalan atarpermukiman.
Untuk itu dia mengimbau dilengkapi sejumlah elemen tambahan agar lebih nyaman dan aman. Pasalnya, motor listrik tersebut tidak menimbulkan bunyi bising yang kerap terjadi dengan motor menggunakan BBM.
“Tentu kita sangat senang karena adanya alternatif baru selain yang menggunakan BBM. Namun yang menjadi perhatian juga adalah dimensi baterainya harus lebih simpel, kecepatannya stabil, tempat pengisian dayanya juga banyak atau mudah didapat dan promo pendukung supaya menarik minat calon penggunanya,” paparnya.
“Ini menjadi semangat baru, angin segar, tentu penuh dukungan jika dikerjakan anak bangsa. Banyak keuntungan yang bisa diperoleh,” tambahnya.
Di sisi lainnya, Hendro Sutono pegiat otomotif atau motor listrik juga memberikan pandangannya. Dikatakan Hendro, kehadiran motor listrik yang ditangani bisa BMI memberikan inspirasi dan peluang bagi anak bangsa untuk memperlihatkan kemampuannya. Peluang yang sekarang coba diwujudkan BMI dengan berbagai inovasi teknologi dan berbagai perkembangan industri otomotif Indonesia, sesungguhnya ikut mendorong generasi muda Indonesia lainya untuk terus berkarya dan membuat terobosan.
“Kata kuncinya adalah kesempatan untuk menjadikan ini produksi komersil. Perlu dukungan nyata pemerintah agar motor listrik yang berasal dari rumahan atau pelaku usaha kecil (UKM) ini bisa muncul, berkembang, diakui nasional dan didorong untuk mendunia agar menciptakan lapangan kerja hingga devisa,” harapnya.
“Oleh karena itu masyarakat jangan ragu menggunakan motor listrik karena akan menjadi tuntutan zaman. Apalagi ini karya anak bangsa yang terbukti mampu menguasai teknologi dan tidak ketinggalan dengan pabrikan yang sudah ada. Harus kita ketahui juga jika motor pabrikan dengan merek dunia yang kini kita gunakan sesungguhnya dimulai dari skala kecil atau rumahan. Penting sekali bagi pihak-pihak terkait untuk serius dan nyata berbuat demi terwujudnya motor listrik karya lokal atau anak bangsa lewat BMI,” pungkasnya.