JAKARTA (Independensi)- Rakorbidnas Bidang Agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME DPP PDI Perjuangan dan Mukernas Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Tahun 2022 digelar di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Jumat (2/9/2022).
Acara ini bertemakan ‘Moderasi Beragama Perkuat Persatuan Bangsa’, dengan sub-tema ‘Sukses Pemilu 2024 Tanpa Politisasi Agama’.
Ketua Umum Bamusi Prof H. Hamka Haq menyatakan, Rakorbidnas dan Mukernas ini digelar untuk mengantisipasi politisasi agama yang mungkin saja digunakan kembali pada Pemilu 2024.
Hamka menyatakan, politik identitas ini pernah terjadi di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Dan hingga saat ini masih dijumpai praktik politik tersebut di masyarakat.
“Kegemaran menista dan mengkafirkan umat agama lain, bahkan mengkafirkan sesama muslim yang berbeda mazhab dengannya masih sering ditemukan. Lebih dari itu, selalu mempropagandakan bahwa negara Pancasila adalah negara thogut, dzalim hingga harus diganti khilafah, juga terjadi,” ujar Hamka.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pun memandang di era demokrasi liberal ini, banyak yang menggunakan berbagai cara untuk menang termasuk menggunakan politisasi agama.
“PDI Perjuangan berkeyakinan bahwa mereka yang menggunakan politik identitas itu pada dasarnya cenderung tidak punya prestasi,” kata Hasto.
Hasto menegaskan, mereka yang menggunakan politik identitas biasanya orang-orang yang tak memiliki kompeten.
Mereka, ujar Hasto, adalah orang-orang yang tidak punya suatu narasi yang memberikan inspirasi bagi seluruh warga bangsa dalam mewujudkan kemajuan. (Hiski Darmayana)