Pemaparan permainan Bingo oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) dalam pengabdian masyarakat di Desa Banyubiru, Kabupaten Pandeglang, Banten, 27 Agustus 2022. (Dokumentasi pribadi)

Mahasiswa Keperawatan UI Gencar Kampanyekan Berhenti Merokok

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Kebiasaan merokok merupakan salah satu kebiasaan yang sangat lazim ditemui di kalangan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, tidak mengenal gender atau batasan usia sekalipun.

Dari segi kesehatan, tidak terdapat satu titik yang menyetujui akan kebermanfaatan dari merokok, bahkan dalam kandungan rokok itu sekalipun. Namun tidak mudah untuk mengendalikan, menurunkan, dan menghilangkan tingkat konsumsi merokok secara cepat.

Berdasarkan hasil riset yang dipaparkan dalam laporan per lima tahun milik Riskesdas (2018), Kabupaten Pandeglang menempati posisi kedua dengan jumlah perokok terbanyak setiap harinya yaitu dengan persentase 32,46% dari 1.753 responden penelitian berusia >10 tahun. Bila dibandingkan dengan perilaku kebiasaan merokok di Provinsi Banten yang berkisar 26,77%, persentase perokok di Kabupaten Pandeglang jauh lebih tinggi.

Merokok tidak hanya berbahaya bagi para perokok aktif, individu yang sering menghisap asap rokok secara pasif dapat meningkatkan risiko terserang kanker paru-paru lebih tinggi sebanyak 20%-30%. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2019) di RS Kanker Dharmais, kanker paru berada pada urutan ketiga yakni sebesar 9,89% sementara urutan pertama dan kedua didominasi oleh kanker ginekologikal, yakni kanker payudara (19,18%) dan kanker serviks (10,69%).

Bila ditilik berdasarkan jenis kelamin, kanker paru-paru merupakan jenis kanker tertinggi pada laki-laki (16,77%).

Berdasarkan data tersebut dan dengan biaya yang didanai oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI), Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (Tim Pengmas FIK UI) mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi perokok aktif maupun perokok pasif dan edukasi mengenai bahaya merokok.

Kegiatan dilaksanakan di Desa Banyubiru, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kegiatan ini bertujuan sebagai upaya pencapaian nilai program SDGs ke-3 dan menjalankan visi dari salah satu Tridharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat.

Edukasi bahaya merokok pada perokok pasif dan ibu hamil. (Dokumentasi pribadi)

Kegiatan ini dilaksanakan pada 26-27 Agustus 2022, diinisiasi oleh Dr. Dewi Gayatri, S.Kp., M.Kes. dan Prof. Dr. Yati Afiyanti, S.Kp., M. N., selaku dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) dan dibantu oleh beberapa tim dosen FIK UI, yaitu Dr. Tuti Nuraini, S.Kp., M. Biomed., Dr. Allenidekania, SKp, M.Sc., Riri Maria, S.Kp., MANP., 7 mahasiswa FIK UI Program S1 Reguler, serta 5 mahasiswa FIK UI Program Magister Peminatan Onkologi.

Kegiatan terbagi dalam empat agenda, yaitu survei pandangan masyarakat terhadap perilaku merokok dan kanker, pemeriksaan kesehatan, edukasi kesehatan kepada perokok, dan edukasi kepada perokok pasif dan ibu hamil.

Pada 26 Agustus 2022, tim pengabdian masyarakat FIK UI terlebih dahulu melakukan penyebaran kuesioner mengenai pandangan masyarakat terhadap kanker secara umum ke rumah warga secara langsung.

Tim pengabdi juga menanyakan pandangan warga terhadap rokok dan kanker paru dan diakhiri dengan mengundang warga secara verbal untuk dapat menghadiri edukasi kesehatan. Hasil survei menunjukkan bahwa warga setuju kanker paru dan kanker payudara merupakan jenis kanker yang sangat sering terjadi di Indonesia.

Lebih lanjut, warga mengatakan belum pernah mendapatkan edukasi kesehatan mengenai kanker, sehingga pengetahuan warga terkait kanker cukup terbatas.

Kegiatan dibuka dengan kalimat sambutan yang diwakilkan oleh perwakilan dosen yaitu Dewi Gayatri. Tim berterima kasih kepada Desa Banyubiru atas kesempatan dan kesediaan warga desa sehingga tim pengabdi dan masyarakat dapat berkolaborasi.

Dewi berharap bahwa dengan adanya kegiatan ini, mampu bermanfaat bagi warga terutama dalam menurunkan angka perokok di Desa Banyubiru yang nantinya mampu menyebabkan sejumlah masalah lain terutama kanker paru, hipertensi, diabetes, kolesterol, dan sejumlah penyakit lainnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan edukasi Kesehatan dan sesi permainan menggunakan card game “Bingo”. Kegiatan lainnya yang dilakukan adalah cek kesehatan yang merupakan rangkaian dalam kegiatan deteksi dini kesehatan perokok aktif maupun pasif berupa pengecekan tekanan darah, tinggi badan, berat badan, gula darah, asam urat, dan diakhiri dengan sesi konsultasi singkat mengenai kondisi kesehatan dikaitkan dengan paparan terhadap rokok baik secara aktif maupun pasif.

Kegiatan ini dihadiri Kepala Desa Banyubiru, Achmad Hinayatunur yang memberikan kalimat sambutan berupa ucapan terima kasih dan harapan yang dapat diterima oleh warganya dari kebermanfaatan berlangsungnya kegiatan ini.

“Saya merasa senang menyambut menyambut mahasiswa dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia ke Desa Kami. Ini kali pertama Desa kami mendapatkan penyuluhan mengenai merokok dan bahayanya,” kata Hinayatunur.

“Saya berharap semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar baik bagi masyarakat maupun mahasiswa dan dapat berlanjut dengan penyuluhan-penyuluhan lainnya,” ujarnya menambahkan.

Kegiatan edukasi terkait bahaya rokok ini dihadiri 40 orang warga. Sebanyak 120 orang warga hadir untuk menjalani pemeriksaan \kesehatan. Kegiatan ini juga dihadiri 43 orang ibu hamil dan orang kader edukasi.

Antusiasme warga terhadap kegiatan yang diadakan sangat baik, terutama pada kegiatan cek kesehatan. Hal ini dibuktikan dengan membludaknya kuota peserta dari target awal tim pengabdi. Antusiasme warga selama kegiatan edukasi pun terlihat sangat seru, terbukti meskipun dihadiri oleh kaum laki-laki yang sudah berumur, seluruh warga dapat menyimak, memahami pemaparan yang disampaikan, dan mampu menjawab pertanyaan yang tertera pada permainan Bingo yang dibuat tim pengabdi.

Adapun deteksi dini atau cek kesehatan yang dilakukan berkaitan dengan pengukuran gula darah dan asam urat, pengukuran tinggi badan dan berat badan, pengukuran tekanan darah, serta sesi konsultasi kesehatan.

Salah satu anggota tim FIK UI memeriksa kadar gula darah dan asam urat warga dalam pengabdian masyarakat di Desa Banyubiru, Kabupaten Pandeglang, Banten, 27 Agustus 2022. (Dokumentasi pribadi)

Cek kesehatan tersebut dilakukan mengingat terdapat sejumlah hal yang berkaitan dengan gaya hidup individu yang mampu meningkatkan risiko terjadinya kanker, misalnya konsumsi lemak berlebih, kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan merokok. Lebih lanjut, sejumlah cek kesehatan yang dilakukan juga berkaitan dengan konsumsi rokok individu, seperti konsumsi rokok berlebih yang mampu meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes.

Keseruan dan kebermanfaatan program kesehatan ini dirasakan oleh warga, dibuktikan dengan tanggapan dari salah satu warga Desa Banyubiru, bahwa warga merasa senang dan terbantu dengan adanya penyuluhan berhenti merokok.

“Saya merasa senang kedatangan mahasiswa FIK UI ke Desa kami, di desa kami memang masih banyak warga yang merokok. Sehingga penyuluhan yang diberikan sangat bermanfaat,” ujarnya.

“Pada saat berlangsungnya acara kami diberikan penyuluhan tentang bahaya merokok dan apa manfaat berhenti merokok dan diadakan sesi permainan dengan kartu. Semoga kedepannya bisa datang kembali ke desa untuk memberikan penyuluhan berkaitan dengan kesehatan-kesehatan yang lain,” ujarnya.

Warga pun cukup antusias dan bertekad untuk mengurangi konsumsi rokok sedikit demi sedikit agar kondisi kesehatan tetap terjaga dan terhindar dari risiko kanker paru.