PADANG (Independensi)- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Padang mengecam tindakan pembina asrama Universitas Andalas (Unand) yang menyuruh dua orang mahasiswi memotong celana karena dinilai melanggar aturan.
Pemotongan celana ini kemudian viral di media sosial.
Dua orang mahasiswi ini diketahui asal Papua dan Sumatra Utara yang merupakan non muslim. GMKI Padang menyesalkan tindakan pembina asrama yang tidak terlebih dahulu memberikan teguran.
Ketua Cabang Demisioner GMKI Padang, Mellynia Sijabat menyebutkan, aksi potong celana itu terjadi pada Sabtu 29 Oktober 2022. Saat itu, kedua mahasiswa hendak pergi kuliah keagamaan.
“Mereka memakai celana dari kamar. Ketika ingin turun ke bawah (asrama) ketahuan dengan pembina asrama. Maka disuruh gunting langsung celananya,” ujar Melly, Senin (31/10/2022).
Melly mengakui, sejak awal masuk asrama mahasiswa telah diberitahu bahwa adanya aturan dilarang memakai celana.
Namun, seharusnya mahasiswa ini diberikan teguran, bukan langsung potong celana.
“Apa salahnya mendapat peringatan, pemberitahuan, teguran. Mereka baru pertama kali melakukan. Kenapa harus gunting. Lagi pula celana kulot panjang, tidak ketat,” ucapnya.
Terkait kejadian ini, GMKI Padang bertemu langsung dengan kedua mahasiswa yang mendapat tindakan pemotongan celana tersebut.