Jakarta – Wakil Asia, Jepang dan Korsel tersingkir dibabak 16 besar sementara Kroasia menantang Brasil babak 8 besar atau perempat final Piala Dunia 2022 Qatar
Jepang dihempaskan Kroasia lewat pertarungan dramatis, tendangan adu penalti, 4-2 sebelumnya kedua tim imbang 11. Sedang Brasil , menunjukkan kedigdayaannya, menang telak 4-1 atas Korsel.
Dengan hasil ini Kroasia menghadapi Brasil diperempat final yang dipentaskan 9 Desember mendatang.
Babak 16 besar diakhiri antara partai Maroko kontra Spanyol, Selasa malam (6/12) dan Portugal versus Swiss, Rabu subuh (7/12). Pertandingan Ronaldo dkk menghadapi Granit Xhaka dari Swiss bakal berlangsung ketat.
Menghadapi Maroko, Spanyol yang diarsiteki, Luis Enrique di atas kertas bakal memetik poin penuh menghadapi Maroko. Mengingat tim yang dijuluki La Roja ini, dan dibawah komando kapten tim, Sergio Busquets, memiliki pemain-pemain muda yang punya mobilitas tinggi.
Pemain-pemain usia muda ini ditandem dengan pemain senior, dua bek sayap Jordi Alba dan Dani Carvajal serta bomber Morata ,di ujung tombak.
Pemain pemain usia muda , bakal merepotkan pertahanan Maroko, Selasa malam ini (6/12), Rodri, Pedro, Torres,dan Pau Torres, tidak hanya memiliki skill yang baik, tapi pergerakan mereka sulit dibaca. Pergerakan membongkar pertahanan ini untuk membuka ruang bagi bomber Morata. Menjadi senjata ampuh La Roja.
Permainan Tiki Taka dalam membangun serangan sudah menjadi ciri khas timnas Spanyol. Dibangun lewat kiper, Unai Simon diberikan ke pemain belakang atau gelandang, kemudian mereka melakukan dengan cepat pergerakan atau perpindahan bola dengan umpan2 pendek dari kaki ke kaki.
Sementara Tim Maroko , tim asal Afrika yang dijuluki Singa Atlas, tidak bisa dipandang sebelah mata.
Pesta piala dunia sudah diikuti ke 16 kali dengan prestasi terbaik 16 besar. Tentu kali ini Tim yang dilatih Vahid Halilhodzic, memiliki motivasi menaklukkan tim benua Eropah, selain menorehkan sejarah prestasi melaju ke 8 besar. Belgia sudah jadi korban Maroko
Tim yang dipimpin kapten Romain Saiss memimpin urutan pertama di penyisihan grup F, bersama Kroasia, Belgia dan Kanada. Menahan imbang 0-0 dengan Kroasia ,mengalahkan Belgia dan Kanada.
Jadi menilik dari sini Maroko memiliki kekuatan tersembunyi. Jika pemain Spanyol lengah apalagi sedikit menganggap remeh, maka malapetaka kekalahan bakal dialami Spanyol.
Livakovic Bintang
Partai Jepang kontra Kroasia, adalah pertarungan milik sang kiper. Mengingat keahlian Kiper Kroasia, Livakovic mengawal gawangnya patut diacungi jempol. Atas peranannya lah menghantar, runner up Piala Dunia 2018 melaju ke babak perempat final.
Kiper yang bermain di klub Dinamo Zagreb pada partai menghadapi Jepang babak 16 besar tampil gemilang, beberapa kali ia menggagalkan tendangan keras mengarah ke gawang para pemain Jepang .
Bernama lengkap Dominik Livakovic, kiper kelahiran kota Zadar, 9 Januari 1995 (27 tahun), piawai menempatkan posisi dan selalu tepat mengantisipasi tendangan keras pemain pemain Jepang.
Puncaknya ketika terjadi tendangan adu penalti untuk menentukan kemenangan setelah dua tim bermain imbang 1-1 meskipun sudah melalui perpanjangan waktu 2×15 menit, hasilnya tetap tidak berubah sehingga diakhiri dengan tendangan penalti.
Livakovic yang tampil gemilang dan perkasa melanjutkan kepiawaiannya mengawal gawangnya dari titik putih.
Tiga penendang Jepang berhasil digagalkan ,kiper memiliki tinggi badan 1,78 m itu.
Ketiga penendang Jepang yang dengan mudah dibaca arah bolanya oleh Livakovic adalah sepakan Kapten, Maya Yoshida, Takumi Minamino dan Kaoru Mitoma. Semuanya dapat dibaca dan ditepis sang kiper.
Keberhasilan Livakovic, menggagalkan sepakan dari titik penalti, tidak hanya membuat pemain-pemain Jepang menangis di tengah lapangan, tapi para pendukung fanatik tim Jepang yang memenuhi Stadion Janoub pun ikut menangisi kekalahan dramatis itu. Lagi-lagi Jepang hanya bisa mengulang prestasi piala dunia, cuma sampai 16 besar saja.
Di pihak lain, pemain dan offisial Kroasia berlari ke tengah lapangan memberi ucapan selamat sambil memeluk Livakovic, sang Pahlawan kemenangan Kroasia dan kawan kawan.
Maka sudah selayaknya Sang Pahlawan, Livakovic layak disematkan sebagai bintang lapangan di partai ini.
Ketangguhan dan kepiawaiannya masih diuji menghadapi Brasil, 9 Desember mendatang. Perang di lapangan belum usai.
( eddy lahengko, wartawan senior, pengamat sepak bola)