Direspon cepat oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gresik, dengan mendatangkan Kapal KRI dr. Soeharso dari Dermaga Madura Mako Koarmada II, Surabaya untuk mengangkut warga Pulau Bawean yang telah seminggu tertahan.
Salah seorang warga Desa Daun, Sangkapura, Bawean, Ruslan (47) mengaku senang dan mengucapkan rasa terimakasihnya. Karena dirinya bersama warga Bawean lainnya, akhirnya bisa kembali pulang.
“Alhamdulilah, berarti Pemerintah kabupaten Gresik cepet tanggap. Sebab, saya sejak hari Sabtu yang lalu mau kembali Pulang ke Bawean tidak ada kapal yang berangkat. Karena ombaknya besar, jadi tidak ada kapal yang diberangkatkan,” ujarnya, Jumat (30/12).
Dengan didatangkannya kapal bantuan lanjut Ruslan, warga Bawean merasa sangat terbantu. Sebab, sebelumnya ada 500 orang lebih yang harus tertahan tanpa ada kepastian untuk bisa kembali ke kampung halaman.
“Kami berharap kedepan ada kapal besar, yang rutin melayani rute penyeberangan tujuan Bawean. Sehingga, meski gelombang tinggi tidak ada masalah. Tidak seperti saat ini,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dishub Gresik Tarso Sagito, menjelaskan bahwa bantuan Kapal KRI dr. Soeharso didapatkan Bupati Gresik melayangkan surat permohonan bantuan kapal perang ke Panglima Komando Armada (Pangkoarmada II) Surabaya.
“Alhamdulillah, permohon Pak Bupati direspon dengan baik dan cepat Pangkoarmada II. Sehingga, 615 orang warga Bawean bisa diangkut melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,” imbaunya.
“Seluruh penumpang kapal asal Bawean ini, tidak dikenakan biaya sepeser pun alias gratis. Bahkan, kapal bantuan dari TNI AL ini juga membawa bantuan sosial berupa sembako sebanyak 60 ton. Seperti, beras, telur, sayuran, dan 200 kardus makanan instan. Serta genset PLN 4 unit, peralatan komunikasi 21 unit, dan obat-obatan 450 kilogram,” pungkasnya. (Mor)