Kondisi banjir di Kabupaten Bekasi. (antara)

Tanggap Darurat Banjir Kabupaten Bekasi, Dana Tak Terduga Mulai Digunakan.

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Banjir dampak hujan yang terus turun di Kabupaten Bekasi, semakin meluas. Berbagai lokasi perkampungan, perumahan, jalan raya  menjadi sasaran banjir dan menyulitkan aktifitas masyarakat.

Terkait hal itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi terhitung mulai 27 Februari sampai 12 Maret 2023. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Bekasi Nomor : HK.02.02/Kep-227-BPBD/2023.

Pj Bupati Dani Ramdan mengatakan, penetapan status tanggap darurat bencana diberlakukan mempertimbangkan kondisi banjir di Kabupaten Bekasi yang semakin meluas di 17 kecamatan dari 23 kecamatan yang ada.

“Melihat kondisi banjir di Kabupaten Bekasi saat ini, maka status siaga bencana yang ditetapkan sejak 1 November 2022 lalu, ditingkatkan menjadi Tanggap Darurat Bencana, karena banjir sudah menjangkau 17 kecamatan ditambah satu kecamatan mengalami longsor,” katanya, kemarin.

Selain menetapkan status tanggap darurat, Pemkab Bekasi juga membentuk Tim Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi yang bekerja 24 jam, memberikan early warning curah hujan yang tinggi atau naiknya permukaan air sungai, dan mempunyai kontak person petugas yang berjaga di hulu sungai yang sering menyebabkan banjir.

Pembentukan Tim Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi agar semua pihak terkait dalam melaksanakan tugas penanganan bencana berlangsung cepat, efisien, dan tepat sasaran.

Tim komando dipimpin langsung Dani Ramdan sebagai pejabat bupati dengan Kepala Pelaksana Harian diduduki Kapolres Metro Bekasi dan Dandim 0509/Bekasi.

Dalam tim, turut terlibat unsur Forkopimda, seperti TNI dan Polri, dalam hal ini Sat Brimob Polda Metro Jaya Batalyon D Pelopor. Ditambah perangkat daerah terkait seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. PMI, Tagana, Baznas, dan relawan penanggulangan bencana juga dilibatkan.

Lewat tim komando diharapkan penanganan banjir dapat maksimal, baik dari sisi sumber daya manusia hingga dana dari lembaga atau instansi untuk masyarakat.

Selain itu, anggaran dari Biaya Tak Terduga (BTT) pada APBD Kabupaten Bekasi mulai disalurkan untuk operasional dan bantuan pada warga yang terdampak.

Data terakhir, banjir merendam 117 titik di 47 desa yang tersebar di 17 kecamatan. Selain itu, longsor pun terjadi  di Kecamatan Cikarang Selatan. Sedikitnya 54.840 warga terdampak dan 4.092 warga terpaksa mengungsi. (jonder sihotang)