Foto : Bupati dan Wakil Bupati memotong tumpeng usai upacara dalam rangkah memperingati Hari Jadi Kota Gresik ke-536 dan HUT Pemkab Gresik ke-49.

Usia Gresik Kini 536 Tahun

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Tepat tanggal 9 Maret 2023 hari ini, Gresik telah berusia 536 tahun. Bersamaan dengan itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Jawa Timur, juga merayakan hari jadinya yang ke-49 tahun. 

Hari ini, tepat tanggal 9 Maret 2023, digelar Upacara Hari Ulang (HUT) Tahun Pemkab Gresik dan HUT Kabupaten Gresik. Kegiatan yang dipusatkan di halaman Kantor Bupati Gresik ini

Momentum istimewah ini, Bupati, Wakil Bupati (Wabup) beserta seluruh unsur dijajaran Pemkab Gresik mengisinya dengan berbagai kegiatan spesial yang ditujukan kepada masyarakat.

“Gresik baru yang saya maksud hari ini, tidak sekedar soal fisik saja. Melainkan juga mengenai mindset Gresik yang baru adalah menghadirkan keadilan dan kedaulatan dalam setiap kebijakan, mengusahakan persatuan bukan hanya sekadar merayakan keberagaman yang memang sudah menjadi sebuah keniscayaan,” kata Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani, Kamis (9/3).

“Berkat kolaborasi masyarakat yang baik inilah, maka Kabupaten Gresik bisa terus berbenah untuk menjadi kota yang nyaman. Hal ini selaras dengan tema besar HUT tahun 2023 yakni “Kolaborasi Dalam Pelayanan Untuk Gresik Baru Yang Lebih Maju,” ujarnya.

Bupati juga menggarisbawahi bahwa, segala pembangunan fisik yang telah dilakukannya. Seperti, revitalisasi kota tua yang masuk dalam cagar budaya Bandar Grissee maupun Gedung Negara Indonesia (GNI) terdapat makna tersirat. Yakni, adanya gagasan untuk menjadi ruang publik yang bisa dimanfaatkan masyarakat dengan baik.

“Bandar Grisse dan GNI merupakan kawasan bersejarah yang harus diketahui oleh warga Gresik khususnya, sehingga warisan kultur budaya yang masih ada tetap bisa terjaga. Karena, didalamnya tidak hanya sekedar bangunan tetapi terdapat pesan moral untuk saling menjaga (toleransi) antara suku ras dan agama,” imbaunya.

Selain itu, lanjut Bupati dikawasan yang baru selesai direvitalisasi itu diharapkan bisa menjadi sarana tempat warga bercengkrama hingga untuk tempat selfi. Karena banyak bangunan iconik unik dan menarik dengan model arsitektur zaman dahulu.

“Sejarah Gresik yang panjang juga merupakan suatu teladan bagi kita, seperti Nyi Ageng Pinatih sebagai syahbandar pelabuhan hendaknya menjadi titik ungkit yang memotivasi kita untuk membangun Gresik baru yang mandiri, sejahtera, berdaya saing, dan berkemajuan,” tukasnya

“Jangan sampai jati diri Kabupaten Gresik sebagai kota santri dilupakan. Kita boleh jadi kota industri. Kita mampu menjadi daerah tujuan investasi. Gresik bisa maju dalam peradaban tetapi warganya harus tetap berakhlakul karimah,” tandasnya. (Mor)