JAKARTA (Independensi.com) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. berkomitmen untuk terlibat aktif dalam Menggerakkan Ekonomi Indonesia Maju dengan berfokus pada tiga hal yaitu, Go Global, Go Digital, dan Go Green.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan visi untuk Menggerakkan Ekonomi Indonesia Maju telah dilaksanakan selama 77 tahun BNI berdiri sebagai bank milik negara.
Tidak hanya berfokus untuk mendorong profitabilitas dan kinerja berkelanjutan, BNI juga mendorong upaya penggerakkan kinerja ekonomi agar dapat maju bersama.
“Kami tentunya bangga menyandang mandat sebagai Penggerak Ekonomi Indonesia Maju bersama Kementerian BUMN. Kami juga proaktif mendorong penguatan kinerja dengan semangat Go Global, Go Digital, dan Go Green,” katanya.
Royke mengatakan sejak awal BNI telah didesain sebagai Bank di Indonesia yang berjaringan internasional serta berkapasitas global. BNI saat ini memiliki enam jaringan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) yang tersebar di Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, New York, Seoul dan 1 Representative Office di Amsterdam.
Royke melanjutkan, BNI juga fokus dalam bertransformasi digital dengan terus berinovasi dan meningkatkan layanan perbankan melalui teknologi yang terdepan serta ramah pengguna.
Dari segmen retail, jumlah user BNI Mobile Banking pada tahun 2022 mencapai 13,6 juta, tumbuh 26,1% YoY, yang diikuti dengan nilai transaksi yang tumbuh sebesar 30,4% YoY menjadi sebesar Rp 802 triliun.
Hal ini sejalan dengan strategi BNI untuk menjadikan BNI Mobile Banking sebagai One Stop Financial Solutions bagi nasabah.
Dari segmen Wholesale Banking, BNI memiliki BNIDirect untuk menunjang transaksi bisnis nasabah dan debitur non perorangan secara digital dan mampu memenuhi semua kebutuhan klien dalam satu portal terintegrasi.
Sepanjang tahun 2022, tercatat jumlah user BNIDirect tumbuh 24,9% YoY menjadi 100.000 user, diikuti oleh pertumbuhan volume transaksi sebesar 47% YoY atau setara Rp 6.168 triliun, dengan jumlah transaksi yang juga meningkat 18,4% YoY atau mencapai 764 juta transaksi.
BNI sebagai bank pionir Green Banking dan motor penggerak pelaksana Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance) di Indonesia, perseroan berkomitmen menginternalisasi prinsip keuangan berkelanjutan pada nilai-nilai, budaya kerja, strategi perusahaan, kebijakan operasional, serta sistem dan prosedur operasional perseroan.
Komitmen ini salah satunya diwujudkan dalam Sustainable Portofolio yang BNI lakukan untuk sektor-sektor ramah lingkungan. Sepanjang 2022 pembiayaan pada Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) mencapai Rp 182,9 triliun atau 28,5% dari total portofolio kredit BNI.
BNI memiliki komitmen untuk mengembangkan praktik usaha berkelanjutan sejalan dengan agenda global dengan memperkenalkan Sustainability Linked Loan (SLL).
Sepanjang tahun 2022, BNI telah menyalurkan SLL sebesar USD 355 juta atau ekuivalen Rp 5,3 triliun yang disalurkan kepada debitur top tier di sektor industri prioritas, seperti Fast-Moving Consumer Goods dan manufaktur.
“Kami juga menawarkan pricing yang menarik sebagai insentif bagi debitur dalam rangka meningkatkan pencapaian aspek ESG dalam bisnis usaha mereka sesuai jangka waktu yang telah disepakati. Untuk jangka panjang, kami ingin terus meningkatkan inisiatif tersebut agar menjadi bank dengan praktik ESG terbaik di Indonesia,” katanya. (hpr)