JAKARTA (Independensi.com) – Kejaksaan Agung hari ini menggelar acara Halal Bihalal Idul Fitri 1444 Hijriah dengan tema “Semangat Silaturahmi Membangun Kebersamaan dan Peningkatan Kinerja Kejaksaan yang Humanis” di Gedung Utama Kejaksaan Agung, Jakarta.
Namun acara Halal Bihalal yang dihadiri Wakil Jaksa Agung Sunarta, para Jaksa Agung Muda, Kepala Badiklat Kejaksaan, para Staf Ahli Jaksa Agung dan pejabat eselon II serta Ketua Umum Ikatan Adhyaksa Darmakarini beserta jajarannya tanpa kehadiran dari Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Adapun Wakil Jaksa Agung Sunarta dalam sambutannya mewakili Jaksa Agung mengharapkan jajaran kejaksaan agar dapat mengambil hikmah dan manfaat dari bulan Ramadhan bukan hanya sebagai sarana merefleksikan diri dari sisi keimanan saja.
“Melainkan juga sarana merefleksikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang kita. Apakah kita telah amanah dan paripurna dalam menjalankannya,” ujarnya.
Dia pun menekankan bahwa ibadah puasa yang baru saja selesai dijalani sejatinya tidak hanya melatih untuk menahan lapar dan haus tapi juga melatih menahan diri dari segala perbuatan tercela.
“Sehingga ibadah puasa sekaligus melatih diri bersikap hati-hati dalam bertindak dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil suatu tindakan atau kebijakan dalam pelaksanaan kinerja,” ucapnya
Wakil Jaksa Agung dibagian lain menyampaikan bahwa melakukan kesalahan adalah kodrat manusia, meminta maaf adalah kewajiban kita dan menuju fitrah adalah tujuan bersama.
Olah karena itu atas nama pribadi dan selaku pimpinan Kejaksaan, Wakil Jaksa Agung mewakili Jaksa Agung mengucapkan Minal Aidin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin kepada seluruh hadirin dan tamu undangan.
“Saya mengajak kita semua mari melapangkan dada, membuka hati dengan penuh keikhlasan atas ridha Allah, untuk saling memberi maaf dari lubuk hati yang paling dalam atas kesalahan yang terjadi di antara kita, karena dengan saling memaafkan akan memperkuat tali persaudaraan diantara kita,” ucapnya.
Acara Halal Bihalal di lingkungan Kejaksaan Agung ini diisi dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an, pemberian santunan kepada anak yatim piatu dan ceramah atau tausiah dari ulam Miftah Maulana Habiburrahman yang kondang dipanggil Gus Miftah.(muj)