Ketua DPD Golkar Gresik, Ahmad Nurhamim menegaskan kedatangannya ke KPU sebagai bentuk komitmen partainya dalam melaksanakan kewajibannya sebagai partai peserta Pemilu 2024.
“Sebagai peserta Pemilu 2024 kami datang hari ini ke Kantor KPU Gresik, untuk menyerahkan berkas bakal calon legislatif (bacaleg) yang telah kita siapkan untuk bertarung kontestasi lima tahunan ini,” ujarnya, Minggu (14/5).
“Berkas yang kami berikan lengkap sesuai dengan ketentuan yang di persyaratkan, baik dari jumlah maupun untuk kuota keterwakilan perempuannya. Makanya setelah diverifikasi pihak KPU, berkas kami dinyatakan 100 persen lengkap,” katanya.
Nurhamim menambahkan dalam Pemilu 2024, pihaknya memasang target 13 kursi perlemen atau dua kali lipat dibanding Pemilu 2024 lalu. Hal itu bukan tanpa alasan, karena timnya telah melakukan pemetaan disejumlah daerah pilihan (dapil).
“Target 13 kursi merupakan hasil meping dan konsolidasi, yang telah kami lakukan bersama seluruh unsur jajaran partai serta dengan sejumlah bacaleg baik DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi maupun DPR RI dan semuanya menyatakan siap merealisasikan target suara,” imbaunya.
“Perhitungan suara yang kami lakukan juga berdasarkan hitungan kekuatan riil suara partai, ini terbukti di Pemilu 2019 di 8 dapil kita memiliki wakil rakyat (DPRD). Sehingga, target kedepan menjadi 13 sangat realistis dengan tampilnya kembali incumbent maupun bacaleg potensial yang telah kita siapkan,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Nurhamim juga menyinggung terkait Kantor KPU Gresik yang dinilai sangat tidak representatif sebagai lembaga penyelenggara pemerintahan (Pemilu).
“Kantor KPU Gresik sangat tidak layak dan terjelek se Jawa Timur karena tidak memiliki area parkir yang memadai. Sehingga, setiap ada kegiatan justeru menganggu kepentingan masyarakat. Seharusnya ini, menjadi perhatian pihak KPU, agar bisa memberikan pelayanan yang lebih baik,” tukasnya.
Selain parkir, Kantor KPU Gresik juga tidak memiliki ruangan khusus untuk masing-masing komisioner. Padahal ini sangat penting, untuk menunjang kinerja sekaligus bila ada yang ingin berkonsultasi atau berdiskusi bisa terlayani dengan maksimal.
Jika saya bandingkan dengan gedung KPU Tulungagung, kondisinya sangat jauh sekali. Sebab disana fasilitas penunjang tugas-tugas penyelenggara Pemilu sangat representasif,” pungkasnya. (Mor)