MAGELANG (Independensi.com) –
Setelah menempuh perjalanan selama 2 bulan lebih, rombongan Bhikku Thudong akhirnya tiba di area kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Kedatangan para Bhikku disambut hangat warga sekitar Candi Borobudur dan manajemen Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney beserta anak usahanya PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko atau TWC selaku pengelola taman wisata Candi Borobudur.
Rombongan Bhikku sampai di area kompleks Candi Borobudur pada pukul 15:00 WIB yang diiringi oleh masyarakat. Setibanya di area kompleks, para Bhikku disambut melalui Gerbang Kalpataru diantaranya oleh Ketua Umum DPP Walubi S Hartati Murdaya, Wakil Direktur Utama InJourney Edwin Hidayat Abdullah, dan Direktur Utama TWC Febrina Intan.
Dalam penyambutan tersebut rangkaian bunga sedap malam menjadi simbol selamat datang yang diberikan ke para Bhikku. Selanjutnya, para Bhikku melanjutkan perjalanan pamungkasnya di Candi Borobudur dengan menggelar Puja Bakti, Maskara, Meditasi dan dilanjutkan dengan pradaksina mengelilingi stupa induk.
Untuk menjaga kesakralan, penyambutan dilakukan dengan sederhana dengan mengarahkan Bhikku-bhikku untuk melakukan peribadatan sesuai yang dijalankan oleh umat Budhha.
“Kami menjaga agar kegiatan peribadatan para Bhikku agar tetap kondusif dengan sederhana, namun kami menyambut para Bhikku di Candi Borobudur ini di destinasi terakhir dengan memberikan rangkaian bunga sedap malam untuk memberikan humble experience kepada Bhikku yang tiba serta mengarahkan para Bhikku menuju ke atas candi untuk melakukan peribadatan,” jelas Febrina Intan.
Peristiwa ini menunjukkan hebatnya Indonesia, hangatnya sambutan dan warga sekitar Candi Borobudur menjadi simbol keberagaman dan toleransi bagi umat beragama.
Hal ini juga diungkapkan oleh Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria. “Peristiwa ini menunjukkan betapa hebatnya Indonesia, bagaimana sambutan yang luar biasa dari masyarakat dari berbagai macam agama. Hal tersebut menunjukkan Kebhinekaan yang harus kita sampaikan ke dunia bahwa Indonesia adalah satu negara yang sangat toleransi satu sama lain, kata Dony.
Dia menceritakan bagaimana pengalaman yang mengharukan dua direktur InJourney yang turut mendampingi perjalanan para Bhikku yang juga merasakan sambutan yang luar biasa dari masyarakat.
Dony berharap dari peristiwa ini semakin banyak wisatawan akan datang ke Borobudur, khususnya Umat Budha di seluruh dunia untuk melakukan peribadatan dengan nyaman dan khidmat di Indonesia.
Dony memberikan apresiasi kepada Walubi dan TWC yang telah menyiapkan tradisi Waisak dengan maksimal demi terciptanya suasana nyaman dan sakral bagi umat Buddha yang akan beribadah di Candi Borobudur.
Hartati Murdaya mengatakan Borobudur adalah warisan nenek moyang yang sangat luar biasa yang harus terus ikut serta kita jaga. Sebagai perwakilan umat Buddha, Hartati menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat dari beragam latar belakang telah ikut berperan serta untuk mempersiapkan dan antusias dalam menyukseskan perayaan Waisak di Borobudur.
“Saya rasa semua agama juga mempunyai peran serta. Dengan para Bhiku yang datang dari jauh bisa masuk ke Gereja, bisa masuk ke Masjid itu satu hal yang menggembirakan sekali,” pungkas Hartati.
Hal ini lanjutnya, menunjukkan kepada dunia keindahan toleransi, kebaikan dan rasa saling mengasihi yang dimiliki masyarakat Indonesia. (hpr)