Depok (Independensi.com) – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Mayjen TNI (Purn) Musa Bangun mengakui bahwa selama ini masih banyak informasi hoax yang beredar tentang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia. Hampir semua berita yang beredar itu tidak benar, namun keburu sudah dipercaya oleh masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh Waketum Partai Gerindra, Mayjen TNI (Purn) Musa Bangun ketika hadir di acara Diskusi dan Ngopi Bareng Bersama Masyarakat Suku Karo di Resto Meciho, Jalan Siliwangi Kota Depok, Jumat (28/7) sore.
“Sungguh memprihatinkan, tetapi begitulah kondisi di negeri kita saat ini. Banyak berita tidak benar yang dihembuskan pihak-pihak tertentu tentang keberadaan Pak Prabowo. Setiap kali menjelang Pemilu selalu muncul berita-berita negatif tersebut. Padahal, semuanya berita bohong, karena saya tahu persis apa yang dilakukan Pak Prabowo bertolak belakang dengan berita-berita tersebut,” kata Musa Bangun.
Mayjen TNI (Purn) Musa Bangun yang lahir di Kuta Penampen, Kabupaten Karo ini merupakan salah satu orang kepercayaan Menhan Prabowo. Karena cukup lama tugas bersama, maka ketika Prabowo Subianto mendirikan Partai Gerindra, Musa Bangun pun diajak ikut bergabung dan berjuang untuk kemajuan Indonesia lewat jalur politik.
Menurut dia, Prabowo Subianto memiliki tekad yang kuat untuk memajukan Indonesia. Perjuangan itu hanya bisa dilakukan lewat jalur politik. “Jadi, kalau dulu kita membela negara melalui jalur militer, sekarang setelah pensiun berjuang melalui partai politik sesuai mekanisme demokrasi,” tuturnya.
Diakui, Prabowo bukan manusia sempurna, tentu ada kelebihan dan kelemahan. Tapi tidak seperti berita-berita yang beredar itu. Namun karena sebagai mantu Presiden Soeharto ketika itu banyak sorotan yang kurang baik dan terbawa-bawa hingga saat ini. Itulah risiko yang harus ditanggung Prabowo Subianto. Kalau orang yang dekat dan mengenal Prabowo pasti pandangannya beda lagi. Selama ini banyak yang tidak tahu infomasi yang sesungguhnya tentang pribadinya.
“Saya berharap masyarakat tidak mudah percaya berita-berita hoax yang berseliweran selama ini di mana-mana. Logikanya saja, kalau memang Pak Prabowo bermasalah tidak mungkin bisa dipilih Presiden Joko Widodo untuk menjadi salah satu menterinya. Apalagi menjadi ‘lawan’ politik dalam dua kali Pilpres.
Tapi karena Bapak Presiden Jokowi melihat Pak Prabowo memilikk tekad kuat untuk membangun negara, dan Pak Prabowo juga melihat apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo sama dengan apa yang dipikirkan, maka dia menerima tawaran tersebut. Negara ini membutuhkan pemimpin yang mampu memajukan bangsa dan mensejahterakan rakyatnya. “Kriteria itu ada pada Prabowo,”tambahnya.
Demikian pula ketika ikut Pilpres 2009 dan Prabowo Subianto berpasangan dengan Ketua PDI-P Megawati Soekarnoputri. Seharusnya sudah clear kan, tidak ada lagi info-info miring itu beredar. Tapi kembali lagi, selalu dikunyah-kunyah jelang pemilu. Jadi kita pahamlah bahwa politik itu memang begitu. Munculnya istilah cebong dan kampret dan lain sebagainya, itu semua memecah belah bangsa,” kata Musa Bangun.
Karena itu pula, kata Musa Bangun, perlu pencerahan politik di masyarakat sehingga infomasi negatif itu tidak ditelan mentah-mentah, tetapi harus disaring dulu dan dicari sumber aslinya. Masyarakat harus tahu bahwa Ketua Gerindra Prabowo Subianto adalah nasionalis sejati. Kecintaannya terhadap NKRI lah yang membuat dia mendirikan partai untuk bisa berperan memajukan NKRI.
Dalam diskusi dan Ngopi Bareng tersebut, banyak pertanyaan negatif seputar masa lalu Prabowo Subianto. Mulai dari stigma negatif Prabowo Subianto yang dinilai calon pemimpin otoriter, represif, keberadaan pengurus dan kader Gerindra Fadli Zon yang yang justru merugikan nama baik partai dan peluang Prabowo memenangkan Pilpres 2024 mendatang hingga calon Ibu Negara kalau terpilih.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Musa Bangun secara tegas mengatakan, pihaknya akan menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat secara langsung, termasuk kegiatan ngopi bareng dengan warga. Intinya, kami akan memberikan informasi yang benar tentang Pak Prabowo Subianto, sehingga masyarakat lebih paham dan bisa diterima. “Karena tak kenal maka tak sayang, kalau sudah tahu pasti dukung Prabowo,”katanya.
Hal itu terbukti, lanjutnya, ketika kami melakukan pendekatan ke masyarakat di salah satu daerah. Mereka bertanya bahwa Prabowo pendukung paham khilafah. Setelah dijelaskan, akhirnya mereka paham dan dukung Pak Prabowo. Selama ini mereka tidak tahu dan hanya menerima berita hoax.
Sebagai informasi, semua orang harus tahu bahwa Prabowo itu memiliki keluarga Kristen, bahkan lahir dari rahim seorang Kristen. ‘Jadi tidak mungkinlah mendukung paham yang tidak menghargai pluralisme. Kecintaannya terhadap NKRI jangan pernah diragukan,” tutup Musa Bangun.
Turut hadir dalam acara tersebut yakni Pengurus Himpunan Masyarakat Karo Indonesia (HMKI) Budianto Surbakti, Murthada Sinuraya (Kader Partai Demokrat), Danu Sebayang SH (Tokoh Karo dan aktivis pemuda), Andika Barus SH (Ketua Pemuda Merga Silima Jabodetabek), Jusuf Ginting (pemerhati Tanah Karo), Alexandria Bangun (Kader Partai Nasdem), Rio Frans Pinem (Kader Partai Hanura), Hendra Keria Hentas SH (Pengurus Pusat dan Kader Partai Solidaritas Indonesia/PSI), Imran Sinulingga SH (pengacara yang juga Pengurus Komunitas Muslim Karo Jakarta), Juniaman Kembaren (mantan wartawan yang kini menjadi pendeta), Hendra Utama Kembaren (wirausaha muda), Amos Tarigan (aktivis Forum Cinta Taneh Karo), Simson Ginting Suka (mantan wartawan), Johannes Rangkap Depari, Sejahtera Barus, Terkelin Sitepu dan lainnya. (kbn)