JAKARTA (Independensi.com) – Anis Byarwati memberikan sambutan pada acara kegiatan Penyuluhan Jasa Keuangan dengan tema Urgensi Literasi dan Inklusi Keuangan yang dihadiri oleh 120 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) se-Jakarta Timur.
Sementara indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10 persen, meningkat dibanding periode SNLIK sebelumnya di tahun 2019 yaitu 76,19 persen. Hal tersebut menunjukkan gap antara tingkat literasi dan tingkat inklusi semakin menurun, dari 38,16 persen di tahun 2019 menjadi 35,42 persen di tahun 2022.
Minimnya literasi inilah yang banyak mengakibatkan masyarakat terjerat kasus pinjaman on line (pinjol). Maka penyuluhan dengan menghadirkan narasumber yang expert dibidangnya menjadi penting, agar dapat memberikan penjelasan secara gamblang dan masyarakat bisa memahami dengan lebih baik,” terang Anis Byarwati selaku Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS Bidang Ekonomi.
Dalam kegiatan penyuluhan ini, Anis memaparkan Hasil Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen. Hal ini naik dibanding tahun 2019 yang hanya 38,03 persen.
Di akhir sambutannya, Anggota Legislatif (ALEG) dari Daerah Pemilihan (DAPIL) DKI Jakarta 1 Jakarta Timur ini menekankan urgensi peningkatan kualitas Literasi Keuangan terkait dengan pegelolaan keuangan, tabungan dan infestasi yang langsung berkenaan dengan masyarakat.
“Hal tersebut akan meningkatkan jumlah pengguna produk dan layanan jasa keuangan yang benar melalui lembaga legal, sehingga masyarakat terhindar dari akses keuangan illegal,” pungkas Anis