JAKARTA (IndependensI.com) – Pegolf junior kelahiran 20 Juni 2008, Jonathan Manuel Wijanto, yang masih duduk di bangku Kelas 1 SMA Marlion School Surabaya ini, kontribusinya terhadap Pengprov PGI Jawa Timur sangat layak diacungi jempol.
Pasalnya, anak bungsu dari tiga bersaudara ini ketika tampil di ajang Babak Kualifikasi Pra PON 2024 yang berlangsung di Jatinangor Golf & Country Club, Sumedang, Jawa Barat beberapa bulan lalu benar-benar all out dan pantang menyerah.
Pada ronde pertama Jojo – sapaan akrabnya – yang sedang dalam kurang sehat kondisi fisiknya, tetap tampil all out untuk memperebutkan kuota agar daerah asalnya yakni Jawa Timur lolos ke PON tahun depan yang dihelat di Aceh dan Sumatera Utara, di mana cabang olahraga golf akan diselenggarakan di Royal Sumatera Golf Club, Medan, Sumatera Utara.
“Anak saya pada hari pertama muntah-muntah,” kata Afu ayahandanya Jojo yang untuk sementara ini memiliki jabatan rangkap sebagai Ketua Bidang Pembinaan Prestasi — baik di Pengprov PGI Jawa Timur maupun di Pengkab PGI Kediri.
“Setelah mukul bola, Jojo jalannya sambil jongkok untuk menyelesaikan permainnya,” tambah Afu.
“Puncaknya terjadi di hari ketiga putaran terakhir Babak Kualifikasi Pra-PON 2024 .. Saat hendak menyerahkan score card dia jatuh pingsan. Tim medis segera membawanya ke UGD,” kata Afu dalam percakapan melalui telepon bersama penulis dengan suara bergetar. “Tapi, saya sangat bersyukur, karena setelah diperiksa tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan terhadap diri Jojo,” tambahnya.
Seperti kita ketahui bahwa dibandingkan dengan Babak Kuafilikasi Pra-PON tahun-tahun sebelumnya yang hanya satu hari, di ajang BK Pra-PON tahun ini diselenggarakan tiga hari berturut-turut atau 54 lubang.
Hal tersebut merujuk kepada ketentuan yang ditetapkan oleh World Amateur Golf Ranking (WAGR) bahwa event prestasi baik tingkat lokal maupun nasional harus bermain sebanyak 54 lubang, sehingga seluruh peserta kualifikasi sejak ronde pertama sampai ronde ketiga final tampil habis-habisan.
Karena, para pemain, baik putra maupun putri, yang mencetak skor terbaik selama tiga hari berturut-turut, nama mereka akan tercatat di WAGR.
Jojo beruntung.Berkat penampilan pantang menyerah selama bersaing di ajang ini, di ronde kedua dia finish di urutan 26.
Oleh karena itulah maka Jojo lolos untuk tampil di ronde ketiga final di Jatinangor National Golf & Country Club pada pekan terakhir Juni 2023 lalu.
Di ronde terakhir, Jojo, meski kondisi fisiknya tidak fit seratus persen, namun tetap tampil habis-habisan seperti halnya para kompetitornya yang kondisi fisik mereka seratus persen sehat dan bugar.
“Yaaa… seperti yang saya katakan tadi: habis mukul Jojo jalannya ndheprok,” kata ayahandanya yang, oleh pihak Komite Pertandingan BK Pra-PON diizinkan untuk mendampingi putranya ketika Jojo sedang berada di lapangan menyusuri hole demi hole di salah satu lapangan golf yang dikenal sangat menantang di Indonesia tersebut.
Hasilnya sangat luar biasa. Walaupun tampil terseok-seok selama final kualifikasi Pra-PON 2024, Jojo finish di urutan 23 Divisi Putra.
Dengan demikian tahun depan Jojo bersama Tim Golf Provinsi Jawa Timur akan tampil di Pekan Olahraga Nasional XXII 2024 yang akan berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara 2024 di mana cabang olahraga golf akan digelar di Royal Sumatera Golf Club, Medan.
Akan tetapi, seperti yang disampaikan Afu dalam wawancara lewat telepon dengan penulis, putra bungsungnya belum tentu bisa tampil di PON tahun depan, “Karena Jojo akan melanjutkan sekolah di Amerika,” tegas Afu mengakhiri perbincangannya dengan IndependensI.com.
Perlu diketahui bahwa Pengprov PGI Jawa Barat sebagai Pelaksana Babak Kualifikasi Pra-PON 2024, melalui Ketua Bidang Pertandingan, menetapkan bahwa sebanyak 75 pegolf yang terdiri 52 pegolf dari Divisi Putra dan 23 pegolf dari Divisi Putri.
Mereka berasal dari seluruh Indonesia dan tahun depan mereka akan bersaing kembali untuk memperebutkan medali perunggu, perak dan emas — baik di nomor individu maupun beregu dalam multi event empat tahunan yang dikenal dengan Pekan Olahraga Nasional. (Adit)