Menteri Amran: Nilai Ekspor 10 Komoditas Strategis  Capai 1062 T, Hampir Separuh Dari Nilai APBN.

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Capaian Sektor Pertanian,  luar biasa, bukan saja peningkatan produksi dan stabilasasi harga, namun yang lebih mencengangkan, nilai ekspor 10 komoditas strategis mencapai 1062 Triliun, hampir separuh dari APBN kita, ujar Menteri Amran, usai membuka Rapat Nasional Badan Karantina Kementerian Pertanian, pagi ini, jumat 30/12/2018.

Menteri Pertanian yang didampingi Kepala Badan Karantina Pertanian, Banun Harpini dan jajaran Pejabat Tehknis Lingkup Barantan. Menteri Amran, meminta agar Badan Karantina Kementerian Pertanian, harus menjadi lembaga kelas dunia, untuk itu Sumber Daya Manusia Karantina Pertanian harus siap bukan hanya pengetahuan tehknis karantina, “Performance” fisik dan kecerdasan harus terus diasah. Andi Amran Sulaiman, berterimakasih kepada seluruh jajaran Badan Karantina Pertanian, yang sudah  bekerja keras selama 4 tahun terakhir, kita melakukan capaian ini pasti karena dukungan anda semua, khususnya “Generasi Muda” Karantina, harus mengembangkan wawasan internasional, dan loyalitas kepada Merah Putih tidak ada kompromi, ditangan “Anda” semua masa depan, Bangsa dan Negara,  kami tidak mau main-main, lihat capaian kita 4 tahun terakhir, ekspor spetakuler tertinggi dalam 10 tahun terakhir, harga-harga bahan pokok strategis stabil dalam 3 tahun terakhir,  nilai investasi meningkat, dan inflasi terendah 10 tahun terakhir, luar biasanya, pada saat inflasi rendah justru NTP dan NTUP meningkat, inflasi pangan kita saat ini, 1,26 persen, hingga akhir tahun ini prediksi kita, tidak lebih dari 1,8 persen, nah ini semua tolong saudara-saudara publikasikan.

Sementara itu Kabadan Karantina, Banun Harpini, mengatakan, tren peningkatan nilai dagangnya juga terus naik di kurun waktu 4 tahun terakhir. Tercatat volume ekspor masing-masing 700.66 ton di tahun 2015, 773,22 ton pada tahun 2016, 1.158,15 ton di tahun 2017, dan sampai dengan Oktober 2018 telah mencapai volume 1.136,09 ton. Total nilai dagangnya senilai Rp107,2 triliun.

Selain terus membuka akses pasar di pasar global untuk produk konvensional ekspor, komoditas pertanian yang unik juga telah mulai masuki pasar ekspor. Selain kualitas, adanya persyaratan Sanitary and Phytosanitary (SPS) yang dipenuhi membuat komoditas seperti daun ketapang, daun lontar, dan sapu lidi dapat diterima pasar internasional.

Saat ini, Barantan telah lakukan 4 perjanjian SPS untuk mengakselerasi ekspor, yakni (1) Indonesia-Australia Comphrehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk komoditas coklat, manggis, salak, kopi dengan total nilai ekspor US$667,8 pada 2018.

Kemudian, Indonesia-Chile CEPA untuk komoditas CPO dan jagung dengan total nilai US$143,8 juta pada 2018, Asian Hongkong-Cina FTA dengan produk tepung kelapa, SBW, kopi, madu, coklat, teh, kopi, madu, coklat, the, dan reptil dengan nilai ekspor mencapai US$3 miliar pada 2018, dan Indonesia-EFTA CEPA dengan komoditas rempah, kakao, kopi, teh, produk kayu dan kkan dengan total nilai ekspor US$1,2 miliar pada 2018.

“Kemudahan izin dan percepatan layanan bagi eksportir yang akan melakukan ekspor produk pertanian menjadi fokus kami, terlebih di tengah kondisi pasar global yang tidak menentu saat ini,” katanya. (Mhumastan)