Jakarta- Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah mendesak pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk memprotes Pemerintah Belanda atas peristiwa perobekan Al-Quran di negara tersebut.
Seperti diketahui, kelompok anti-Muslim bernama Pegida di Belanda melakukan aksi penodaan terhadap Al-Qur’an di depan sejumlah gedung diplomatik asing, termasuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag. Pegida merobek salinan Al-Qur’an dalam aksinya pada Sabtu (23/9) waktu setempat.
“Kemenlu harus memprotes pemerintah Belanda atas aksi penistaan terhadap Al-Quran oleh kelompok sayap kanan itu,” tegas Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Selasa 26 September 2023.
Sekum Bamusi itu menyatakan, pemerintah Belanda terkesan membiarkan aksi penistaan itu. Padahal penistaan itu bukan hanya menodai Islam, tapi juga menghina wibawa Republik Indonesia karena dilakukan di depan KBRI.
Gus Falah mengakui, meski Belanda adalah negara liberal yang menjunjung tinggi kebebasan, namun bukan berarti warganya bebas menghina suatu agama atau negara.
Belanda, sambung Gus Falah, seharusnya memahami etika dalam hubungan internasional. Sehingga hal-hal yang menyakiti suatu agama atau negara tidak dibiarkan muncul.
“Lagi pula, sangat aneh ketika sebagai negara liberal, Belanda justru membiarkan gerakan sayap kanan berbasis rasialisme dan politik identitas seperti Pegida mempropagandakan ideologinya yang anti kesetaraan,” tambah putra dari ulama NU Ponorogo KH Amru Al Mu’tasyim itu.