DENPASAR (Independensi.com) -STIMI Handayani Denpasar menggelar Seminar Prosiding Nasional Hasil Penelitian yang mengambil tema ‘Optimalisasi Peranan Ilmu Manajemen dalam Menghadapi Era VUCA’ atau Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguty di Aula STIMI Handayani Denpasar, Jumat, 20 Oktober 2023.
Ketua Yayasan Pendidikan Handayani Denpasar Dr. Ida Bagus Radendra Suastama, SH., M.Hum., menyampaikan Prosiding Hasil Penelitian merupakan Seminar Nasional sebagai suatu kegiatan yang khas kampus.
Mengingat, kampus memiliki Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga pihaknya berkewajiban menyampaikan ke publik masyarakat luas, bahwa hasil penelitian dilakukan, baik STIMI Handayani Denpasar maupun kampus-kampus lainnya.
“Kita ingin itu disampaikan kepada seluruh masyarakat, terutama kepada dosen dan mahasiswa, sehingga mereka bisa belajar bagaimana melakukan riset penelitian,” terangnya.
Mengingat, basis dan dasar ilmu itu adalah riset penelitian, sehingga pihaknya berkeinginan untuk menjadi seorang periset yang sistematis, metodologis dan tidak menyalahi kaidah-kaidah sains.
“Ini adalah acara tahunan yang kita lakukan, termasuk Kepala LLDIKTI ataua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VIII yang dulu juga sudah sangat mengapresiasi, bahwa kita termasuk yang mempelopori kegiatan rutin seperti ini dan kemudian kegiatan ini juga kita lakukan secara melibatkan kampus-kampus lainnya di Bali,” terangnya.
Untuk kegiatan Seminar Prosiding, sekarang pihaknya melibatkan 7 orang penulis yang berasal dari luar kampus STIMI Handayani Denpasar. Sedangkan, penulis dari STIMI Handayani Denpasar tidak ditampilkan, lantaran sudah biasa dilakukan di Kampus STIMI Handayani Denpasar.
“Kita ingin ‘introduce’ kepada masyarakat dan mahasiswa, bahwa ada teman-teman dosen lainnya yang juga tertarik dengan kegiatan kita, sehingga kita serap ilmunya dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Kali ini, lanjutnya Seminar Prosiding lebih menekankan VUCA yang artinya suatu era ketidakpastian, kompleksitas, kebingungan dan seterusnya sehingga ilmu manajemen harus bisa mengambil peran dan kemampuannya, untuk bisa menjadi ‘solving the problems’.
“Nah, kita ingin relevansi ilmu manajemen sebagai Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, ahlinya ilmu manajemen, katakanlah begitu, maka kita harus selalu mendiseminasikan gagasan-gagasan yang logis, sehingga kita bisa betul-betul menunjukkan, bahwa kampus adalah pusat tempat orang berpikir, tempat orang melakukan riset yang menghasilkan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat,” paparnya.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan kebijakan dengan memberikan insentif bagi mereka yang riset dan ditampilkan melalui jurnal apalagi jurnal internasional, maka mereka diberikan suatu dorongan insentif.
“Walaupun kita tidak bisa bilang kita bayar, agar mereka bisa semangat dan tidak ragu untuk meneliti hanya karena dananya tidak ada, minimal kita bantu penelitian tersebut,” tambahnya.
Untuk itu, hasil penelitian ini akan diakses oleh masyarakat, karena pihak STIMI Handayani Denpasar akan mencantumkan dalam Prosiding.
Menurutnya, Prosiding itu adalah sebuah jenis jurnal, tetapi khusus memuat dan mengakomodasi tulisan-tulisan hasil riset yang diseminarkan.
“Jadi, namanya sudah ada Prosiding itu berarti ada seminarnya, hasil risetnya ada dan diseminarkan, kemudian Prosiding itu akan mengakomodasi masukkan semua tulisan-tulisan yang diseminarkan itu dalam sebuah jurnal semacam majalah, sehingga nantinya bisa dibaca oleh siapapun. Kita akan online-kan juga, agar bagi yang tertarik kita kirimkan link-nya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua STIMI Handayani Denpasar Prof. Ida Bagus Gede Udiyana, SE., M.Si., Ak., mengatakan, bahwa pihaknya dari STIMI Handayani Denpasar harus mengembangkan penelitian, khususnya mahasiswa dan dosen. Salah satu indikatornya adalah bagaimana mahasiswa dan dosen itu sendiri bisa melakukan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat sebagai prinsip dasarnya.
“Ini sangat penting untuk segera terap ditindaklanjuti malahan kalau bisa itu mengikat menjadi jurnal Prosiding Internasional. Itu tahapan-tahapan yang harus dilakukan,” terangnya.
Menariknya, Prosiding ini banyak diikuti dosen-dosen dari luar kampus STIMI Handayani Denpasar yang turut serta mempresentasikan hasil penelitiannya. Namun, harus disesuaikan kondisi dalam menghadapi masa ketidakpastian, dengan mengambil tema Optimalisasi Peranan Ilmu Manajemen dalam menghadapi Era VUCA.
“Tentunya, semua ini terkait dengan bagaimana menghadapi permasalahan mendasar di Bali khususnya terkait dengan pengembangan SDM dan masalah lingkungan serta pariwisata,” ungkapnya.
Mengenai kajian, lanjutnya terkait saat menghadapi kondisi adanya ketidakpastian, khususnya geopolitik maupun situasi saat ini menjelang Pemilu 2024.
“Kiranya semua harus menjaga konduktivitas pelaksanaan acara ini,” sebutnya.
Terkait VUCA ada ambigu, yang berarti mendua dan tidak terjadinya sinkronisasi antara dikatakan dengan hasil kenyataannya.
“Untuk penulis dari luar, ada dari Universitas Udayana, AKABA dan lainnya, para Narasumber dari Universitas Udayana, Prof.DR. Made Wardana dan Undiknas, Prof. DR. Ida Bagus Raka Suardana, SE., MM., serta dari internal STIMI Handayani Denpasar sendiri,” jelasnya.
Disisi lain, Perwakilan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VIII Luh Gede Waisnawini, SE., MM., memaparkan terkait tema ‘Optimalisasi Penggunaan IImu Manajemen Dalam menghadapi Era VUCA’ ini kedepannya harus benar-benar menggunakan strategi ilmu manajemen yang komprehensif dalam menghadapi era ambigu dan semakin hari tidak jelas.
Setelah selesai seminar ini dilaksanakan, diharapkan para dosen dan mahasiswa memiliki ide-ide yang digunakan dalam menghadapi era VUCA ini.
“Kita sebagai pelayan masyarakat didalam dunia pendidikan bisa memecahkan permasalahan yang sangat meresahkan selama ini,” tegasnya.
Kedepannya, permasalahan era VUCA bisa diatasi dengan meningkatkan ilmu di bidang manajemen, untuk mendidik mahasiswa melalui ilmu manajemen, karena ilmu manajemen itu merupakan kunci dalam menghadapi era VUCA.
Soal Seminar Prosiding Nasional, pihaknya memberikan nilai 9 lantaran hal ini baru pertama kali dilaksanakan yang kedepannya harus tetap sinergi sebagai langkah awal dari Seminar Nasional yang diselenggarakan STIMI Handayani Denpasar.
“Jadinya, nanti akan bisa membuat fakultas atau lainnya termotivasi untuk melakukan Prosiding,” sebutnya.
Untuk jurnalnya sudah masuk ke Sinta (Science and Technology Index) yang tentunya akan sangat mempengaruhi kualitas pendidikan dari STIMI Handayani Denpasar untuk proses akreditasi kedepannya.
“Semakin banyak penelitian yang dihasilkan oleh STIMI Handayani Denpasar akan meningkatkan akreditasi, baik akreditasi PT maupun Prodi,” tegasnya.
Oleh karena itu, Luh Gede Waisnawini berharap bisa menciptakan dan menelorkan mahasiswa yang mempunyai kemampuan manajemen dalam bidang keilmuannya dalam menghadapi era VUCA kedepannya.
“Dengan meningkatkan SDM kita didalam era ketidakpastian ini kita bisa menelorkan mahasiswa-mahasiswa yang tangguh nantinya didalam dunia mencari kerja,” pungkasnya. (hd)