JAKARTA (IndependensI.com) – I’m not afraid of anything in this world. There’s nothing you can throw at me that I haven’t already heard.
Lirik awal Stuck in a Moment You Can’t Get Out of, lagu yang dipopulerkan grup band U2, rasanya cocok untuk menggambarkan sosok Gibran Rakabuming Raka. Meski usianya masih terbilang muda, Gibran sudah menghadapi banyak hal yang membuatnya tangguh dan tidak takut apa pun.
Melayani rakyat Solo sebagai wali kota sejak 2021, Gibran merasakan sulitnya memuaskan semua orang. Pria kelahiran 1 Oktober 1987 itu tancap gas dengan menggulirakan 16 proyek pembangunan di Solo.
Pembangunan yang dicanangkan Gibran mencakup berbagai aspek. Mulai dari revitalisasi bangunan tua seperti Gelanggang Olahraga Manahan, Puro Mangkunegaran, dan Pasar Jonkge, hingga pembangunan Islamic Center berikut Masjid Raya Sheikh Zayed di dalamnya, dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo. PLTSa ini ditargetkan menghasilkan listrik hingga 10MW, sekaligus menjadi solusi untuk mengurangi tumpukan sampah.
Meski berhasil menggenjot pembangunan di Solo, tetap saja dia menuai banyak penilaian negatif. Statusnya sebagai putra pertama Presiden Joko Widodo bukanlah keistimewaan. Posisinya ini justru menjadikannya sasaran tembak lebih banyak orang. Bukan sekadar dari warga Solo yang kurang puas, tapi juga dari orang-orang yang kontra dengan kepemimpinan Jokowi.
Melalui akun media sosialnya di X (dulu Twitter), @gibran_tweet, “Mas Wali” selalu sabar membalas kritik, cercaan, bahkan penghinaan. Gibran tidak pernah terpancing komentar negatif warga +62 terhadap dirinya maupun keluarga besarnya.
Gibran juga menjadikan media sosial sebagai sarana menampung keluhan wong Solo. Pengaduan masyarakat, mulai dari jalan berlubang, parkir liar, hingga kurang maksimalnya pelayanan publik, selalu dijawabnya dengan lugas dan tuntas. Gibran, yang bersama Teguh Prakosa meraih 86,5 persen dalam Pilkada Solo 2020, membuktikan bahwa pendukungnya tidak salah pilih.
Usianya belum 40 tahun, namun Gibran selalu terlihat sebagai figur yang matang dan pemimpin yang tegas. Tahun lalu, dia tidak segan memarahi anggota Paspampres yang ketahuan memukul pengemudi truk di Solo.
Pada Kopdarnas Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Agusus 2023, Gibran menolak dipakaikan jaket merah oleh salah satu kader partai itu. Gibran menolak karena menghormati partai tempatnya bernaung yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Di ajang yang sama, Gibran dengan cerdas menanggapi pernyataan seniornya, Budiman Sudjatmiko.
“Jangan salah, PDIP juga punya kader-kader muda yang bagus,” kata Gibran dalam Kopdarnas PSI di Senayan. Saat Budiman menanggapi, “karena menyebut partai kami tadi, PDIP…”, Gibran memotong dengan kelakarnya, “Loh gak jadi dipecat ya mas?”
Hal itu terkait dengan pernyataan Budiman yang mendukung Prabowo sebagai bakal calon presiden. Pernyataan dukungan tersebut berujung pada pemecatan Budiman dari PDIP.
Ketegasan, kewibawaan, dan kecerdasan Gibran menjadikannya primadona di panggung politik Indonesia. Begitu dahsyatnya daya tarik Gibran, Partai Golongan Karya (Golkar) mengajukannya sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.
Dukungan resmi Golkar dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Jakarta, Sabtu (21 Oktober 2023), semakin melapangkan jalan Gibran menuju posisi RI-2. Peluang ayah Jan Ethes Srinarendra dna La Lembah Manah itu terbuka setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait usia minimal calon presiden dan calon wakil presiden pada Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Putusan MK memungkinkan seseorang yang belum berusia 40 tahun mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden, asalkan berpengalaman menjadi kepala daerah. Putusan ini berlaku mulai Pemilu Presiden 2024.
Jokowi, sepulangnya dari lawatan kenegaraan ke Beijing (China) dan Riyadh (Arab Saudi), menjawab pertanyaan publik soal sikapnya terhadap pencalonan Gibran. “Orang tua itu tugasnya hanya mendoakan dan merestui keputusan (Gibran) semuanya. Karena sudah dewasa ya jangan terlalu mencampuri urusan,” kata Jokowi dalam peringatan Hari Santri di Tugu Pahlawan Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22 Oktober 2023).
Perkembangan yang terjadi dalam sepekan terakhir ini menempatkan Gibran di urutan terdepan pendamping Prabowo maju ke Pemilu 2024. Puncaknya adalah pengumuman di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Minggu malam.
“Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri atas delapan partai politik, yang dihadiri lengkap ketua umum dan sekjen masing-masing, kami telah berembug secara final. Secara konsensus, seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai capres Koalisi Indonesia Maju untuk 2024-2029 dan saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden,” kata Prabowo.
Oktober dianggap sebagai bulan yang cocok untuk deklarasi Capres dan Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju, mengingat Prabowo dan Gibran sama-sama lahir di bulan ini. Gibran merayakan ulang tahunnya yang ke-36 pada 1 Oktober lalu, sementara Prabowo genap berusia 72 tahun pada 17 Oktober 2023.
Jika semuanya berjalan lancar, Gibran akan memasuki babak baru dalam karier politiknya. Dia membuktikan bahwa dia adalah sosok independen, yang tidak tergantung pada statusnya sebagai anak presiden. Gibran adalah pribadi yang punya pilihan politik sendiri. Pilihan yang sesuai dengan hati nuraninya. Pilihan yang tidak menjadikannya sekadar “petugas partai”.
Bait kedua lagu U2 rasanya cocok menjadi penutup tulisan ini. I’m just trying to find a decent melody. A song that I can sing in my own company.