Jakarta- Pengamat Sosial, Hizkia atau Hiski Darmayana mendukung pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahwa perang antara kelompok Hamas di Palestina dan Israel berpotensi membangkitkan sel-sel teroris di Indonesia.
Hiski mengungkapkan beberapa peristiwa teroris di Indonesia pada masa lalu menjadi bukti bahwa perang Hamas dan Israel bisa memicu terorisme di Indonesia.
“Beberapa aksi teror seperti Bom Dubes Filipina tahun 2000 dan Bom Bali I 2002 itu khan dipicu oleh peristiwa-peristiwa di luar Indonesia, seperti konflik Filipina dan pemberontak Moro serta serangan Amerika ke Afghanistan, sehingga perang Hamas-Israel juga sangat mungkin membangkitkan sel teroris di Indonesia,” tegas Hiski, Selasa 7 November 2023.
Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu menyatakan, pernyataan Kapolri harus dinilai sebagai wujud antisipasi potensi aksi terorisme pasca serangan Israel ke Gaza, Palestina.
Apalagi, sambung Hiski, selama Oktober 2023 Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah menangkap 59 orang tersangka terorisme.
Hiski mengungkapkan, seluruh tersangka yang terafiliasi dengan jaringan teror Jemaah Islamiyah (JI), Jemaah Ansharut Daulah (JAD), dan Anshor Daulah (AD) itu bertujuan mengacaukan Pemilu yang digelar tahun depan.
“Sehingga sudah benar bila Polri mengantisipasi dampak perang yang berkobar di Gaza, termasuk potensi terorisme. Apalagi yang harus diingat, akan ada momen-momen penting seperti Natal, Tahun Baru, Imlek dan Pemilu yang harus diamankan oleh Polri,” pungkas Hiski.