Puskor Hindunesia Gelar Seminar Moderasi Beragama 2023

Loading

Denpasar (Independensi.com) – Dalam upaya untuk merangkul seluruh umat beragama agar menjaga suasana kondusifkan menjelang masa pemilu 2024 Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (PuskorHindunesia) menggelar seminar moderasi beragama dengan tema ‘Moderasi Beragama Dalam Menjaga Eksistensi Kearifan Lokal Nusantara’ yang diadakan di Universitas Hindu Indonesia (UNHI), pada Sabtu (11/11/23).

Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Umum Dewan Kordinasi Nasional (Dekornas) PuskorHindunesia Dr Ida Bagus Ketut Susena.

Menurutnya, moderasi beragama merupakan tanggungjawab seluruh lapisan umat beragama. Untuk itulah dilakukan upaya untuk merangkul seluruh umat beragama. Untuk menjaga suasana damai dan kondusivitas tetap terjaga.

“Moderasi agama merupakan kewajiban seluruh umat beragama tidak hanya milik satu agama saja, maka dari seminar ini kita mengundang seluruh tokoh umat beragama yang ada di Bali,” sambungnya.

Ia menambahkan bahwa masyarakat Bali harus berbangga karena menjadi ‘role model’ sampai ke seluruh dunia.

“Sepatutnya kita harus berbangga karena masyarakat Bali yang terkenal akan toleransinya menjadi ‘role model’ bagi seluruh umat beragama sampai dengan keluar negeri,” pungkasnya.

Hal senada disampaikan oleh I Gusti Made Sunarta selaku Direktur Urusan Agama Hindu, Direktorat Jendral (Ditjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Hindu kementerian agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) ia mengapresiasi kegiatan seminar tersebut.

“Tiyang (saya) sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Puskor Hindunesia karena dapat membangkitkan rasa persaudaraan umat beragama di tahun politik yang memanas ini,” terangnya.

Lebih lanjut Gusti sunarta menyampaikan dengan diadakannya seminar ini dapat memperkuat kebersamaan umat beragama.

“Tecipta kebersamaan antar umat beragama sangat terasa disini saya melihat nilai kebhinekaan sangat kental,” pungkasnya.

Dr I Komang Gede Santhiyasa selaku wakil rektor IV Bidang riset Inovasi dan Kerjasama menyampaikan pentingnya moderasi beragama.

“Berbicara Moderasi Beragama merupakam salah satu bentuk strategi budaya untuk menjadi solusi dalam merawat bangsa ini akan kehidupan yang damai dalam beragama,” ucapnya.

Tak lupa Santhiyasa menyampaikan Universitas Hindu Indonesia selalu terbuka untuk acara yang mengedepankan kebersamaan dan kedamaian.

“UNHI selalu membuka pintu selelbar-lebarnya terhadap acara seperti ini, mengingat pentingnya merawat Sumber Daya Manusia yang toleran untuk anak cucu kita nanti,” tukasnya.

Ketua Panitia Seminar, Dewa Putu Sudarsana menyampaikan seminar ini bertujuan untuk menciptakan harmonisasi antar umat beragama dengan saling menghormati dan toleransi demi kedamaian di Pulau Dewata, Bali.

Adapun narasumber dalam seminar kali ini diantaranya, Tjokorda Raka Kerthiyasa (Cedikiawan Hindu), Romo Oscar (Cendekiawan Budha), I Gusti Putu Anindya Putra (Cendekiawan Hindu), Rm. Paskalis Nyoman Widastra (Cendekiawan Nasrani), Imam Hadi Tamim (Cendekiawan Islam).

Acara tersebut dirangkai dengan penyerahan bantuan terhadap persatuan tunanetra (Pertuni) Provinsi Bali dan penampilan geguntangan dari Pertuni Bali. (hd)