Dari kiri ke kanan: Manager Environment & Social Responsibility Asuransi Astra, Abdullah Kholifah bersama Ketua Pengurus YPA-MDR, Gunawan Salim, Bupati Kabupaten Gunungkidul, Sunaryanta dan Pengurus Komunitas Pembatik Cilik, Wahyuni saat peresmian "Omah Pembatik Cilik" di Yogyakarta, Rabu (3/4/2024).

Astra Membuka “Omah Pembatik Cilik”, Songsong Destinasi Eduwisata Pembatik Cilik Gedangsari, Gunungkidul

Loading

YOGYAKARTA (Independensi.com) – Dalam sebuah langkah bersejarah, Astra melalui Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) meresmikan “Omah Pembatik Cilik” sebagai Destinasi Eduwisata Pembatik Cilik di Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu (3/4). Acara peresmian ini menjadi tonggak penting dalam upaya memajukan seni dan budaya lokal serta pendidikan di Indonesia.

Bangunan “Omah Pembatik Cilik” tidak hanya menjadi wadah bagi Komunitas Pembatik Cilik untuk berkarya, tetapi juga merupakan hasil kolaborasi antara YPA-MDR dan Asuransi Astra Syariah, yang menyumbangkan sinergi untuk mendukung Program Eduwisata Pembatik Cilik.

Komunitas Pembatik Cilik Gedangsari Jenjang SD sedang membatik setelah peresmian “Omah Pembatik Cilik” di Yogyakarta, Rabu (3/4/2024).

Acara peresmian ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Bupati Kabupaten Gunungkidul H. Sunaryanta, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Nunuk Setyowati, Ketua Pengurus YPA-MDR Gunawan Salim, dan Manager Environment & Social Responsibility Asuransi Astra Abdullah Kholifah.

Simbolisme peresmian “Omah Pembatik Cilik” tercermin melalui tanda tangan secarik kain menggunakan canting berisi lilin oleh tokoh-tokoh penting yang hadir, menandakan komitmen mereka dalam mengembangkan seni membatik serta mendukung pendidikan dan kebudayaan lokal.

Menurut Gunawan Salim, Ketua Pengurus YPA-MDR, Komunitas Pembatik Cilik menjadi salah satu upaya untuk memperkuat kecakapan hidup, menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap kearifan lokal, dan memajukan daerah.

Dalam kesempatan ini, Asuransi Astra Syariah juga menegaskan komitmennya dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan produktivitas tenaga kerja Indonesia. Abdullah Kholifah, Unit Manager Environment & Social Responsibility Asuransi Astra, menyatakan pentingnya mempersiapkan generasi muda dengan pengetahuan, keterampilan, semangat berwirausaha, dan wawasan global untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin kompetitif.

Komunitas Pembatik Cilik tidak hanya menjadi wadah bagi siswa yang memiliki minat dan bakat dalam membatik, tetapi juga merupakan inisiatif untuk mengajak anak-anak dan pelajar lainnya untuk mengasah keterampilan dan melestarikan budaya Indonesia.

Di sisi lain, YPA-MDR juga menggelar pengukuhan untuk beberapa tokoh penting, termasuk Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gunungkidul, Ibu Diah Purwanti Sunaryanta, sebagai Ketua Pembina Komunitas Pembatik Cilik Gedangsari. Pengukuhan ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi Komunitas Pembatik Cilik untuk berjalan aktif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.

Dari kiri ke kanan: Manager Environment & Social Responsibility Asuransi Astra, Abdullah Kholifah, Pengurus Komunitas Pembatik Cilik Gedangsari, Rizky Juniyanto, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah sekaligus Ketua Pembina Komunitas Pembatik Cilik Gedangsari, Diah Purwanti Sunaryanta, Guru Pendamping Komunitas Pembatik Cilik Gedangsari, Kusnanti, Ketua Pengurus YPA-MDR, Gunawan Salim saat peresmian “Omah Pembatik Cilik” di Yogyakarta, Rabu (3/4/2024).

Omah Pembatik Cilik, sebagai hasil dari pembinaan YPA-MDR sejak Oktober 2021, telah menjadi ruang berkumpul bagi 80 siswa dari 8 sekolah binaan jenjang SD, SMP, dan SMK. Ke depan, Omah Pembatik Cilik direncanakan menjadi destinasi wisata edukasi, di mana pengunjung dapat praktik membatik dan menikmati karya-karya batik premium dari para pembatik cilik.

Bupati Kabupaten Gunungkidul, H. Sunaryanta, menyambut baik langkah YPA-MDR dalam memberikan wadah ekspresi bagi para siswa untuk berkarya melalui seni membatik, yang sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Upaya YPA-MDR juga sejalan dengan program pemerintah untuk menghasilkan generasi muda yang berbakat, terutama yang memiliki kecakapan hidup dan rasa peduli terhadap budaya lokal, guna memajukan kualitas pendidikan di daerah masing-masing.

Selaras dengan semangat Ramadhan, YPA-MDR juga memberikan santunan kepada 30 anak yatim piatu siswa sekolah binaan di Kabupaten Gunungkidul sebagai bentuk kepedulian sosial.

Dengan semua langkah ini, “Omah Pembatik Cilik” menjadi bukti nyata komitmen Astra dan YPA-MDR dalam memajukan pendidikan, seni, dan budaya di Indonesia, sambil menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal.