Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, menyampaikan bahwa dalam program Nawa Karsa yang digagasnya. Memiliki beberapa program peningkatan kesejahteraan nelayan, yang masuk dalam Gresik Agropolitan.
“Pertama adalah, program Go Tani pada sektor perikanan dan program nelayan berdaulat dengan penyediaan permodalan lunak dan pembangunan beberapa titik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN),” ujarnya dalam sambutannya usai menyerahkan bantuan ke nelayan, Kamis (16/5).
Ditambahkannya nelayan melaut tidak lebih dari 8 bulan, artinya ada masa jeda dimana saat musim angin barat maka tidak bisa melaut. Maka program bhakti nelayan berdaulat, sebagai kompensasi untuk mengganti kebutuhan nelayan dan program ini baru berjalan 4 tahun.
“Selain itu, kami juga membangun kebutuhan lainnya untuk nelayan. Seperti, membangun SPBN, agar nelayan mudah untuk mendapatkan BBM bersubsidi,” tuturnya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Perikanan Johar Gunawan menambahkan, bantuan yang diserahkan ini tidak lain untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayan.
“Bantuan diberikan kepada nelayan, yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Selain pemberian paket sembako, beberapa fokus utama dalam mewujudkan kesejahteraan nelayan juga akan dilakukan,” imbaunya.
“Sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Gresik, mempunyai potensi yang cukup besar untuk dimaksimalkan. Sehingga, berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat nelayan,” tukasnya.
Terpisah, Ali Santoso (43) nelayan asal Sidayu mengaku senang atas bantuan sembako yang diberikan Pemkab Gresik. Karena bisa membantu kebutuhan dirinya beserta teman-temannya sesama nelayan.
“Bantuan yang diberikan setiap tahun saat musim barat, menjadi bukti kepedulian Gus Yani dan Bu Min (Bupati dan Wakil Bupati Gresik, red) terhadap masyarakat khususnya nelayan di Kabupaten Gresik,” tandasnya. (Mor)