Dalam laga itu, Popsivo menundukkan Jakarta Electric PLN dengan skor 3-1 (25-23, 25-21, 19-25, 25-15). Sehingga memenangi laga terakhirnya dan sekaligus meraih hasil sempurna dengan menjuarai putaran pertama sekaligus tak terkalahkan.
Kemenangan atas Electric PLN melengkapi lima kemenangan yang diraih Popsivo pada tiga seri sebelumnya di Yogyakarta, Semarang dan Palembang. Popsivo pun, berhak atas hadiah uang pembinaan sebesar Rp 30 juta.
“Alhamdulillah, hasil ini berkat kerja keras dan kerja sama semua pemain. Pemain lokal dan pemain asing bisa bermain solid dan saling melengkapi,” kata Pelatih Jakarta Popsivo Polwan, Lardi usai pertandingan, Kamis (16/5) malam.
Secara hasil, Lardi mengaku tidak menyangka timnya bisa meraih hasil sebagus ini pada putaran pertama mengingat Popsivo tidak begitu diunggulkan.
“Akan tetapi, putaran kedua pasti lebih sengit karena beberapa tim melakukan pergantian pemain asing, yang mungkin kualitasnya di atas pemain asing kami,” tambahnya.
Sementara, Pelatih Jakarta Electric PLN, Chamnan Dokmai mengatakan timnya tidak tampil dengan formasi terbaik setelah satu pemainnya. Katerina Zhidkova, tidak bisa dimainkan karena mendadak sakit.
Electric PLN praktis lebih banyak mengandalkan Marina Markova sebagai penggedor pertahanan lawan, sementara posisi Zhidkova diisi Juhaidar Yus Aini.
“Formasi malam ini tidak seperti saat latihan. Katerina (Zhidkova) tiba-tiba sakit sehingga saya harus menurunkan Juhaidar bergantian dengan Faiska,” ujar Chamnan.
Selain tidak tampilnya Zhidkova, pelatih asal Thailand itu juga menyebut permainan anak asuhnya tidak maksimal, terutama dalam penerimaan bola pertama dan blok.
“Kami kehilangan 11 poin hanya karena kesalahan receive (penerimaan bola pertama). Mudah-mudahan kalau Zhidkova bisa main lagi, tim kami bisa lebih kuat karena Markova bisa dikembalikan ke posisi asalnya sebagai outside hitter,” imbaunya.
Marina Markova yang didatangkan dari Rusia itu, baru bermain pada seri keempat putaran pertama di Gresik, menggantikan Indre Sorokaite asal Lithuania yang penampilannya tidak banyak membantu tim.
Pada set awal, anak-anak Jakarta Electric PLN sebenarnya bisa mengimbangi permainan Popsivo dan saling bergantian memimpin dalam pengumpulan angka. Namun, Popsivo bisa mengambil kesempatan pada dua poin terakhir untuk menang 25-23.
Memasuki set kedua, Popsivo tampil lebih menekan melalui serangan tajam Voronkova dan Kingdon untuk membawa timnya menang lagi 25-21.
Permainan Electric mulai membaik pada set ketiga. Serangan mematikan pemain bertinggi 2 meter Marina Markova beberapa kali menghasilkan angka, ditambah kecerdikan Nurlaili dan Juhaidar dalam membantu serangan lewat servis.
Akan tetapi, momentum kebangkitan itu tidak berlanjut pada set keempat ketika Popsivo kembali bermain dominan dan tidak memberi kesempatan Jakarta Electric berkembang.
“Mudah-mudahan pada pertandingan selanjutnya bisa tampil lebih baik lagi dengan formasi pemain lengkap,” kata setter Electric PLN, Tisya Amalia Putri.(Put)