Hingga Usia 66, Rudianto Tjen Konsisten Perjuangkan Kepentingan Petani Sawit

Loading

Independensi- Anggota DPR-RI Rudianto Tjen, memiliki kepedulian tinggi terhadap Petani Sawit di daerah asalnya, Bangka Belitung.

Di usianya yang ke 66 sekarang, telah ada seabrek bukti kepedulian Rudianto kepada Petani Sawit.

Salah satunya tampak ketika Rudianto menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi petani sawit Babel, tepatnya terkait pemberlakuan larangan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) beberapa tahun lalu.

Rudianto menegaskan, kebijakan tersebut tidak tepat karena menimbulkan kerugian secara drastis terhadap petani sawit tanah air, terutama bagi daerah berpenghasilan buah sawit seperti Babel.

Rudianto berpandangan, kebijakan larangan ekspor itu membuat harga komoditi buah sawit turun drastis. Walhasil petani sawit pun rugi.

Dan tak lama setelah Politisi PDI Perjuangan itu bersuara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membuka aliran ekspor minyak goreng dan CPO.

Kepedulian Rudianto Tjen terhadap petani sawit Babel tak hanya itu. Menanggapi banyaknya keluhan dari masyarakat yang ada di Bangka mengenai kurangnya pabrik pengolahan buah kelapa sawit, Rudianto mendorong pembangunan pabrik refinery kelapa sawit di kawasan Pantai Tanjung Kalian, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, pada Desember 2023.

Menurut Rudianto, melalui proses pengolahan di pabrik refinery, minyak mentah akan diolah menjadi produk turunan yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Sehingga proses hilirisasi industri CPO ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit.

Selain itu, pada 2019, melalui sinergi bersama Pemerintah Kabupaten Bangka serta investor PT. Mutiara Agro Sejahtera, Rudianto turut membangun pabrik CPO sawit di Desa Kapuk, Kecamatan Bakam.

Rudianto berharap, adanya pabrik sawit ini dapat menjawab kesulitan masyarakat yang ingin menjual hasil panen kelapa sawitnya.

Rudianto juga kerap menyerap aspirasi para petani secara langsung. Seperti yang dilakukan Rudianto Tjen saat mendengar aspirasi Petani Sawit di Sungaliat enam tahun lalu.

Kedatangan Rudianto Tjen ke salah satu Kebun sawit yang seluas 50 hektar adalah untuk menyerap dan menampung kendala apa saja yang dihadapi Petani Sawit saat itu.

Hal tersebut membuat petani khususnya Petani Sawit mengapresiasi kepedulian Rudianto Tjen. Seperti yang diungkapkan oleh Holidi, salah satu Petani Sawit di Sungailiat. Menurutnya, Rudianto Tjen selalu memperjuangkan aspirasi petani sawit di Bangka Belitung.

Kepeduliannya terhadap para petani sawit Babel, sejatinya adalah bukti komitmen ideologis Rudianto sebagai kader PDI Perjuangan.

Ideologi PDI Perjuangan, yakni Pancasila 1 Juni 1945, yang berlandaskan nilai-nilai Marhaenisme memang mengamanatkan seluruh kader untuk memperjuangkan hak-hak kaum Marhaen.

Dan para petani sawit Babel, adalah bagian dari kaum Marhaen Indonesia.

Maka, ketika memperjuangkan kepentingan petani sawit Babel, Rudianto Tjen sejatinya sedang mengimplementasikan nilai-nilai ideologi partai.