JAKARTA (Independensi.com) – Bidan memainkan peran krusial dalam pemenuhan kesehatan seksual, reproduktif, maternal, neonatal, bayi, balita, dan remaja di Indonesia. Dari laporan global “State of the World’s Midwifery” pada tahun 2014 dan 2021, bidan mampu memenuhi 87% kebutuhan esensial perempuan di seluruh dunia. Hal ini menggarisbawahi pentingnya profesi bidan dalam sistem kesehatan global dan nasional.
Hal ini terkait dengan ulang tahun ke-73 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang digelar pada 24 Juni 2024 di Novotel Hotel, Jakarta. IBI kini menjadi wadah perhimpunan bidan terbesar di Indonesia dan telah terdaftar secara resmi sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Dengan struktur yang tersebar dari tingkat nasional hingga tingkat kecamatan, IBI memiliki total anggota sebanyak 394.852 orang per Maret 2024, menunjukkan betapa luas dan solidnya organisasi ini.
Pada perhelatan tahun ini, IBI mengambil tema “Peran Bidan dalam Penguatan Sistem Ketahanan Nasional pada Krisis Iklim Melalui Sinergi dan Kolaborasi”. Tema ini dipilih berdasarkan filosofi profesi bidan yang menghargai waktu alamiah setiap perempuan, menggunakan intervensi medis dan teknologi secara tepat guna, serta mengedepankan kolaborasi multiprofesi demi pemenuhan kebutuhan perempuan.
“Kontribusi besar bidan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak sangat terlihat dari data faskes dan riskesdas 2018. Sekitar 82,6% pelayanan kebidanan dilakukan oleh bidan, termasuk 60% persalinan, 70% pemeriksaan kehamilan, dan 40% pelayanan kontrasepsi yang diberikan di tempat praktek mandiri. Atas dasar ini, setiap tahun IBI melakukan bakti sosial untuk meningkatkan cakupan imunisasi dan pelayanan kontrasepsi,” ujar Dr. Ade Jubaedah, SSiT, MM, MKM melalui keterangan tertulis.
Menurutnya, dengan usia yang semakin matang IBI tetap berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional, khususnya mendukung Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia. “Melalui tema HUT ke-73, IBI menegaskan pentingnya peran bidan dalam penguatan sistem ketahanan nasional, terutama dalam menghadapi krisis iklim yang semakin nyata. Melalui intervensi medis yang tepat guna, akses kesehatan yang selalu tersedia, dan prinsip kolaboratif yang dipegang teguh, bidan di Indonesia terus membuktikan dedikasinya untuk melayani masyarakat dan menjaga kesehatan ibu serta anak-anak bangsa,” imbuh Ade.
Pada tahun ini, IBI mendapatkan apresiasi dari MURI atas pencapaian pemasangan implan kontrasepsi serentak pada 8 Mei 2024, yang melibatkan hampir 100.000 akseptor di seluruh Indonesia. Prestasi ini menegaskan dedikasi bidan Indonesia yang mendapat pengakuan baik di tingkat nasional maupun internasional.
Bidan menghadapi tantangan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya ASI eksklusif dan inisiasi menyusu dini. Meski masih ada orang tua yang memberikan air putih kepada bayi baru lahir, bidan berperan sebagai care provider, edukator, dan penyuluh untuk memberikan informasi yang benar. Melalui edukasi yang masif, bidan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan ibu dan anak.
Melalui berbagai upaya edukasi dan pelayanan yang terus ditingkatkan, bidan di Indonesia diharapkan dapat terus memberikan kontribusi besar dalam pembangunan kesehatan nasional, untuk menghadapi tantangan krisis iklim, dan menjaga kesehatan ibu serta anak-anak bangsa.