Foto : Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani saat memberikan motivasi kepada para petugas Redkar usai dikukuhkan.

Maksimalkan Penanganan Kegawatdaruratan Bupati Gresik Kukuhkan Redkar

Loading

GRESIK (independensi.com) – Menandai langkah penting dalam memperkuat individu yang siap siaga, dalam menghadapi ancaman kebakaran dan kedaruratan di Kabupaten Gresik Jawa Timur. Mengelar kegiatan pengukuhan dan pembinaan Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar), di halaman Kantor Bupati setempat. 

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, usai mengukuhkan menyampaikan betapa pentingnya peran Redkar dalam menjaga keamanan dan mitigasi di lingkungan saat terjadi kebakaran maupun kedaruratan.

“Relawan pemadam kebakaran bukan hanya pelengkap, tapi ujung tombak dalam penanganan awal penanggulangan kegawatdaruratan. Tentu tugas yang dilakukan petugas Redkar ini, adalah tugas yang sangat mulia dan harus didasari dengan rasa ikhlas,” ujarnya, Rabu (31/7).

Kabupaten Gresik lanjut Bupati, menjadi satu dari delapan kabupaten/kota di Jawa Timur yang memiliki Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) tersendiri.

“Damkarla Gresik berdiri pada tahun 2022 ini, menjadi bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Gresik dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat,” katanya.

“Saat ini, Damkar menjadi isu nasional serta menjadi kecintaan masyarakat dan ini juga terjadi di Kabupaten Gresik. Semua kondisi kegawatdaruratan ditangani oleh Damkarla. Karenanya, saya berpesan agar Damkarla untuk terus konsisten dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat dan jangan meminta imbalan apapun,” tegasnya.

Sementara Kepala Damkarla Kabupaten Gresik Suyono menuturkan, adanya Redkar ini merupakan perpanjangan tangan institusi yang dipimpinnya. Karena memiliki tiga fungsi utama, untuk mendukung pelayanan Damkarla ke masyarakat.

“Redkar memiliki tiga fungsi, yakni melakukan mitigasi dan memberikan informasi, membantu penanganan dini. Serta membantu proses evakuasi dan penyelamatan sebelum petugas tiba di lokasi, dengan total petugas sebanyak 192,” ungkapnya.

Program pengukuhan dan pembinaan ini, menurut Suyono merupakan bagian dari inisiatif strategis Pemerintah Kabupaten Gresik untuk membangun komunitas yang tangguh terhadap bencana.

“Dengan relawan yang terlatih dan berkomitmen, diharapkan respon terhadap insiden kebakaran dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. Sehingga, meminimalisir kerugian dan dampak yang ditimbulkan,” tandasnya.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2023 terdapat total 522 kejadian kebakaran, dengan kejadian terbanyak berada di Kecamatan Menganti sebanyak 333 kejadian kebakaran. Sedangkan untuk penyelamatan sepanjang tahun 2023 tercatat sebanyak 433 aksi penyelamatan.

Adapun kecamatan dengan aksi penyelamatan tertinggi adalah Kecamatan Kebomas sebanyak 124 aksi penyelamatan. Sedangkan di tahun 2024 sampai tanggal 30 Juli 2024, tercatat 142 kejadian kebakaran dan 343 aksi penyelamatan. (Mor)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *