Gregoria Mariska Tunjung (kanan) memeluk An Se-young usai bertanding di babak semifinal Olimpiade Paris 2024, Minggu (4/8/2024). (Foto-foto: PBSI/Badmintonphoto)

Gregoria Tebus Medali Perunggu

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Langkah cemerlang pebulutangkis spesialis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung harus berhenti di semifinal Olimpiade Paris 2024, Minggu (4/8/2024). Usai dikalahkan pemain nomor satu dunia, An Se-yeong dari Korsel 21-13,13-21, 16-21, Gregoria melipur lara dengan meraih medali perunggu setelah Carolina Marin dari Spanyol mengundurkan diri karena cedera saat bertanding melawan He Bingjiao dari China.

Gregoria Mariska Tunjung mendapatkan medali dari cara yang tak ditentukan dari pertandingan. Marin mundur dari pertandingan padahal sudah memenangkan gim pertama dengan 21-14 dan memimpin gim kedua dengan 10-8. Juara Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dari Spanyol berperingkat empat dunia itu akhirnya menghentikan pertarungan melawan He sehingga pebulutangkis China berperingkat enam dunia itu maju ke final menghadapi Se-young.

Seperti dikutip dari Antara, Badan bulutangkis Eropa (Badminton Europe) dan badan bulutangkis dunia (BWF), mengonfirmasikan bahwa Marin tak bisa melanjutkan petualangan dalam Olimpiade Paris. Dengan demikian, pertandingan perebutan medali perunggu ditiadakan sehingga Jorji, panggilan akrab Gregoria, otomatis mendapatkan medali perunggu Olimpiade 2024.

Gregoria Mariska Tunjung.

“Pastinya ini bukan cara mendapatkan medali yang saya mau, sedih juga melihat (Carolina) Marin dalam kondisi seperti itu, mengalami cedera lagi. Saya tahu semua atlet mempersiapkan Olimpiade dengan sangat serius dan kerja keras jadi pastinya bukan hal yang mudah untuknya menghadapi ini,” ucap Gregoria seperti dikutip dari rilis Humas PBSI.

Lebih jauh Gregoria bersyukur bisa mendapat medali perunggu hanya saja dirinya merasa tidak bahagia menyusul adanya pemain yang bertanding harus mengalami cedera. Dia juga berharap seluruh atlet bertanding khususnya Kontingen Indonesia bisa bertanding maksimal dan tanpa cedera. “Semoga medali ini bisa memacu tema-teman yang lain untuk bisa bertanding dengan sehat, maksimal dan bisa menang. Saya bantu doa supaya bisa mendapatkan medali untuk Indonesia,” imbuhnya.