Ende- Bakal Calon Gubernur NTT, Yohanis Fransiskus Lema yang akrab disapa Ansy Lema bertemu dan berdialog dengan Relawan Ansy Lema for NTT 1, Kabupaten Ende.
Pertemuan itu dilaksanakan pada Kamis (22/9/2024) malam di rumah makan Cita Rasa, setelah dirinya mengikuti rangkaian tahbisan Uskup Agung Ende,Mgr Paulus Budi Kleden SVD dan kegiatan lainnya.
Saat bertemu dengan Relawan Ende yang datang dari berbagai latar belakang profesi, Ansy menyampaikan terima kasih dan apresiasi.
“Terima kasih untuk kita semua yang sudah berkenan hadir sehingga kita bisa berbagi informasi, harapan, dan masukan untuk bangun NTT yang lebih inklusif dan berkeadilan,” kata Ansy.
Aktivis 98 ini mengatakan dirinya tidak bisa menjangkau semua lorong dalam kota Ende apa lagi di desa-desa. Keterbatasan ini disadarinya maka ia meminta dan mengharapakan kepada relawan menjadi juru bicara atau mempromosikan dirinya di masyarakat.
“Saya tidak bisa menjangkau semua lorong, gang dan orang yang ada di Ende dalam limit waktu yang singkat, untuk itulah kehadiran saudara-saudari, eja kera, weta, aji kae semua bisa memperkenalkan saya, ide dan gagasan saya untuk bangun NTT,”kata Ansy.
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan dirinya tidak bisa berjalan sendiri pada kontestasi pesta demokrasi NTT. Ia membutuhkan bantuan dan kerja sama dari semua pihak untuk berjalan, berjuang bersama mewujudkan ide dan gagasan membangun NTT sesuai dengan potensi yang dimiliki Nelayan, Tani dan Ternak.
“Kalau semua basodara di sini ikut memenangkan Ansy Lema di pilgub NTT, maka yang dimenangkan bukan Ansy Lema tapi gagasan dan ide-ide besar untuk bangun NTT,” kata Ansy.
Pada kesempatan itu Ansy Lema juga menyampaikan kepada relawan alasan dirinya rela meninggalkan kota metropolitan dan jabatan sebagai anggota DPR RI untuk maju di NTT 1.
Kata Ansy bagi orang lain, keputusan ini memang agak irasional karena mau meninggalkan sesuatu yang sudah pasti dan mencari sesuatu yang belum pasti. Namun keputusan itu diambilnya karena mencintai NTT secara utuh seperti dalam taglinenya “Beta Cinta NTT”.
“Hal itu bukan tanpa alasan, itu karena Beta Cinta NTT. NTT panggil Pulang Kaka Ansy Lema. Mencintai berpartisipasi memberi diri secara total dan rela berkorban untuk kebaikan, kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat NTT. Atas dasar itu seorang Ansy dengan sadar dan penuh tanggung jawab serta komitmen yang teguh memutuskan untuk maju menjadi Calon Gubernur NTT” ujarnya.
Persoalan yang dihadapi masyarakat NTT adalah persoalan isi kepala, isi kantong dan isi perut.
Tiga persoalan mendasar itu harus dibangun fondasi yang kuat yakni peningkatan SDM melalui pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi dan digital, peningkatan pendapatan perkapita melalui pengembangan UMKM, serta peningkatan produksi pangan agar masyarakat tidak lapar dan miskin.
Kata Ansy, NTT selalu diplesetkan dengan hal-hal yang kurang baik, seperti Nanti Tuhan Tolong, Namun ia coba mengabstraksikan NTT itu sebagai Nelayan, Tani dan Ternak.
Hal itu karena hampir sebagian besar penduduk NTT berprofesi sebagai Nelayan, Petani dan Peternak.
Jadi untuk bangun NTT, 3 hal mendasar ini harus menjadi skala prioritas sehingga kantong – kantong kemiskinan bisa diperkecil dan dikurangi.