Stella Kusumawardhani, perwakilan Indonesia’s Roundtable of Young Economists dalam inisiatif Para Ibu Bangsa dengan anak-anak di Rumah Piatu Muslimin di Jakarta Pusat, Senin (25/8/2024).
Stella Kusumawardhani, perwakilan Indonesia’s Roundtable of Young Economists dalam inisiatif Para Ibu Bangsa dengan anak-anak di Rumah Piatu Muslimin di Jakarta Pusat, Senin (25/8/2024).

Para Ibu Bangsa, Berjuang untuk Kepentingan Kaum Ibu dan Anak-anak Indonesia

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Inisiatif “Para Ibu Bangsa” resmi melaksanakan kegiatan perdananya dengan kunjungan ke Rumah Piatu Muslimin di Jakarta Pusat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok serta dukungan moral kepada anak-anak yatim piatu. Kunjungan ini sekaligus menjadi momentum awal bagi inisiatif “Para Ibu Bangsa” dalam mewujudkan visi besar pemberdayaan ibu-ibu di seluruh Indonesia sebagai ujung tombak pencegahan stunting dan pengembangan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.

Inisiatif ini bertujuan untuk menggerakkan para ibu di seluruh pelosok Indonesia agar memainkan peran aktif dalam memerangi stunting, sebuah masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan besar di banyak wilayah di Indonesia. Melalui kerja sama dengan sektor swasta dan para pemimpin perempuan, inisiatif ini akan memberikan pelatihan intensif dan pendampingan kepada ibu-ibu, terutama di daerah dengan prevalensi stunting tinggi dan yang masih minim akses terhadap infrastruktur yang memadai serta koneksi internet.

“Ini adalah awal dari sebuah gerakan besar. Kita mengakui bahwa peran ibu sangat vital dalam membentuk masa depan bangsa. Kami berharap dengan dilantiknya Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Pembina Para Ibu Bangsa dengan pemberian Kristal ini, dapat semakin menguatkan peran ibu-ibu dalam membentuk generasi penerus bangsa yang kuat, berdaya, dan membangun generasi muda penuh potensi,” ujar Stella Kusumawardhani, perwakilan Indonesia’s Roundtable of Young Economists (IN.RY) dalam inisiatif Para Ibu Bangsa.

Sementara itu, Leonardo A. Putong, Wakil Ketua Indonesia’s Roundtable of Young Economists mengatakan kegiatan yang dilakukan secara gotong royong untuk menyadarkan semua elemen bangsa, bahwa perjuangan kita adalah untuk memperhatikan anak-anak, kaum perempuan, hingga keluarga yang masih mengalami banyak kesulitan ekonomi.

“Para ekonom melihat bahwa kita harus fokus bersama-sama membangun generasi selanjutnya. Kita mengundang semua orang untuk mau gotong royong, tidak melihat perbedaan politik, juga suku, dan agama. Kita punya tujuan yang sama, untuk stabilitas Indonesia, kita merawat generasi selanjutanya untuk menjadi Indonesia raya terbaik,” ungkap Leonardo.

Megawati Jadi Pembina

Rangkaian kegiatan inisiatif ini dilanjutkan dengan acara puncak, di mana Presiden Ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, secara resmi akan dilantik sebagai Pembina Para Ibu Bangsa, sebuah gelar kehormatan rakyat non politis yang diberikan atas pengabdiannya kepada bangsa dan komitmennya dalam mendukung peran perempuan di Indonesia. Gelar ini merupakan simbol kepercayaan dari rakyat Indonesia kepada beliau sebagai inspirasi bagi para ibu di seluruh negeri.

Dalam pelantikan tersebut, sebagai bentuk apresiasi yang mendalam, Megawati akan menerima Kristal Para Ibu Bangsa persembahan dari Moie Group. “Kristal ini adalah sebuah penghargaan berbentuk karya seni kristal, yang melambangkan kekuatan dan keteguhan hati para ibu di seluruh Indonesia. Para ibu yang meskipun berada dalam kesulitan dan keterbatasan akibat kemiskinan, kurangnya pendidikan, dan minimnya akses permodalan, tetap berjuang dengan gigih. Para ibu ini, melalui kesabaran dan keteguhan hati mereka, akan melahirkan generasi baru Indonesia yang berjiwa mulia, intelektual, dan penuh semangat juang,” kata Leonardo.

Inisiatif ini berkomitmen untuk terus berkembang dan memberikan dampak yang nyata bagi keluarga-keluarga di seluruh Indonesia, melalui pelatihan, dukungan, dan kolaborasi dengan berbagai pihak yang peduli pada masa depan bangsa.”Para Ibu Bangsa”, menuju Indonesia yang lebih baik.