Jakarta-Yayasan Rumah Energi, bekerja sama dengan Mining Industry Indonesia (MIND ID) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Prospek Hilirisasi Pasca Bergabungnya Vale Indonesia Dengan MIND ID.
FGD itu diselenggarakan di kantor Yayasan Rumah Energi di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2024).
Dalam FGD yang dipandu oleh Salsa Bellen selaku Master of Ceremony (MC) serta dipimpin oleh Hiski Darmayana sebagai Moderator itu menghadirkan dua narasumber, yakni Ir. H. Muhammad Nukman Basori, MBA (Pemerhati Energi) serta Dr Surono (Akademisi).
Nukman Basori atau yang akrab disapa Gus Nukman menyatakan, akuisisi sekitar 14% saham PT Vale Indonesia Tbk oleh MIND ID, membuat BUMN Holding Industri Pertambangan itu menguasai sekitar 34,0% saham Vale Indonesia.
Sedangkan dari pihak Vale Canada Limited, kepemilikannya berkurang dari semula 43,79 persen menjadi 33,29 persen saja. Sementara porsi saham Sumitomo Metal Mining juga berkurang, dari 15,03 persen menjadi hanya 11,53 persen.
“Jadi MIND ID sebagai representasi Indonesia, adalah pemilik saham paling dominan di Vale Indonesia saat ini, sehingga bisa dikatakan akuisisi saham melalui divestasi ini adalah nasionalisasi dalam versi soft,” ujar Gus Nukman.
Gus Nukman melanjutkan, hilirisasi atau pengolahan dan pemurnian bahan mentah tambang diharapkan bisa lebih mulus setelah MIND ID menjadi pemilik saham dominan di Vale Indonesia.
“Jadi akuisisi saham Vale dan hilirisasi oleh Vale dan MIND ID ini sejatinya implementasi amanat Pancasila dan UUD 1945, yang juga harapan bapak bangsa Bung Karno agar bangsa ini berhenti mengekspor bahan mentah,” ujarnya.
Sedangkan Surono menyatakan akuisisi saham Vale menjadi langkah strategis MIND ID agar Indonesia dapat mengambil posisi yang lebih kuat untuk mengamankan pasokan bahan baku industri hilir berbasis nikel.
“Terlebih komoditas nikel menjadi salah satu sumber daya mineral strategis dan penting bagi dunia,dimana nikel telah menjadi bahan baku utama baterai untuk kendaraan listrik dan infrastruktur penyimpan listrik,” papar Surono.
Surono melanjutkan, aksi korporasi MIND ID ini menjadi momentum dalam memperkuat posisi Indonesia dalam industri baterai dan kendaraan listrik kedepannya. Sebab, Vale Indonesia adalah produsen nikel matte yang merupakan bahan baku baterai.
Menurut Surono, akuisisi PT Vale Indonesia oleh MIND ID menjadi peluang sekaligus tantangan bagi segenap komponen bangsa Indonesia.
“Yang jelas, akuisisi ini membawa dampak yang positif terhadap ekonomi Indonesia secara makro dan mikro,” ujar Tenaga Ahli Anggota Komisi VII DPR-RI itu.
Selain para narasumber, MC dan moderator, FGD ini juga dihadiri Ketua Yayasan Rumah Energi, Rusman, serta Ketua Panitia Pelaksana, Ahmad Fanani.
Disamping itu, hadir juga puluhan peserta FGD dari beragam latar belakang, seperti organisasi mahasiswa maupun kelompok studi.