Renaldi Samosir dan Masita Mahmudin. (Ist/Jusraga)

Ganda Mantan Pelatnas Terhenti, Jepang Melaju ke Final

Loading

SERPONG (Independensi.com) – Mantan pebulutangkis ganda pelatnas terhenti di babak semifinal nomor ganda dewasa campuran pada kejuaraan bulutangkis khusus ganda bertajuk 12th Yonex-Sunrise Doubles Special Championships 2024 Presented by Candra Wijaya, Jumat (6/9/2024).

Duet Riky Widianto/Shendy Puspa Irawaty harus mengakui keandalan ganda campuran unggulan keempat Renaldi Samosir/Masita Mahmudin dengan skor 10-21, 21-18, 17-21 dalam pertandingan seru yang berlangsung di di Hall Daihatsu Yonex-Sunrise Candra Wijaya International Badminton Centre (DYSCWIBC), Jelupang, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Kemudian ganda campuran Muhammad Juan Elgiffani/Elok Machsunnah mengalahkan ganda kawakan Irfan Fadillah/Pia Zebaidah Bernadet 21-16, 21-14.

“Tadi kami bermain sedikit tegang karena lawan memberikan perlawanan dan penempatan shuttlecock yang akurat. Tapi kami bisa mengubah pola permainan dan membalikkan keadaan di set ketiga,” ujar Renaldi usai bermain. “Tadi kami bermain sangat ketat dan berusaha tidak melakukan kesalahan. Senang akhirnya bisa menang,” imbuh Masita.

Hafiz Faisal dan Kenas Adi Heryanto.

Ganda campuran dari klub Exist Badminton Club dan Berkat Abadi Banjar ini akan berjumpa dengan Muhammad Juan Elgiffani/Elok Machsunnah di babak final, Sabtu (7/9/2024). “Tidak ada persiapan khusus. Kami hanya mencoba beristirahat untuk rekondisi fisik dan makan teratur saja,” tambah Renaldi. Sedangkan Masita mengaku akan bersiap dan melakukan perbaikan dari penampilan sebelumnya. “Saya mencoba bermain lebih baik lagi dari hari ini,” ujar Masita.

Sementara itu dari babak final ganda dewasa putra, unggulan ketiga Bobby Setiabudi/M.Afiq Dzakwan Arief sukses menumbangkan unggulan kedua Alwi Mahardika/Muhammad Juan Elgiffani 21-18, 21-8. Di babak final, Bobby/Afiq menghadapi Hafiz Faisal/Kenas Adi Heryanto yang sebelumnya secara mengejutkan mengandaskan harapan kemenangan ganda unggulan pertama Asghar Herfanda/Dwiki Rafian Restu 19-21, 21-18, 21-18.

Dari nomor ganda remaja campuran, pasangan Jepang Haru Masuda/Sora Hatakeyama menundukkan unggulan keempat Erfan Al Bariy/Nathania Prasetya 25-23, 21-13. Masuda/Hatakeyama melaju ke babak final dan menemui lawan dari pasangan Jepang lainnya, Shogo Miyashita/Rio Yamakita yang sebelumnya menang atas Faza Iwadh Kurnia Ramadhan/Rachel Machalul Ayu 21-17, 21-14.

Belajar Non Teknis

Kiprah para pemain Negeri Matahari Terbit yang tergabung dalam tim Futuba Future Japan, kerap mengikuti pelbagai turnamen di Tanah Air hanya untuk mempelajari bagaimana para pemain Indonesia memainkan faktor non teknis dalam setiap pertandingan. Mereka ingin menggabungkan disiplin, semangat dan kerja keras pemain Jepang dengan gaya bermain pebulutangkis Indonesia.

“Kami memiliki pemain-pemain yang punya skill dan mental bertanding yang tidak diragukan lagi. Tapi, para pemain Indonesia sangat cerdas dan memainkan faktor non teknis yang luar biasa. Inilah yang akan kami pelajari dan nantinya digabungkan dengan disiplin, semangat dan kerja keras dari pemain Jepang,” ujar Pelatih Kepala Futuba Future Japan, Antar Kurnia.

Pelatih berkebangsaan Indonesia dan bermukim di Jepang ini mengakui, pebulutangkis Indonesia sangat cerdas mengambil celah untuk merendahkan tempo permainan, mengacaukan fokus lawan maupun menurunkan ketegangan saat bertanding. Seperti memanggil medis ke lapangan, meminta pergantian shuttlecock, melakukan trik servis hingga meminta waktu untuk menyimpulkan tali sepatu.

“Kami membawa para pemain untuk melihat langsung bagaimana kecerdasan pemain Indonesia untuk memanfaatkan non teknis tadi. Seandainya bisa digabunhkan dengan kekuatan individu pemain kami, pasti akan lebih baik lagi. Kami juga sudah menyerap dan mempelajari trik servis pebulutangkis Indonesia,” akunya.

Lebih jauh Antar mengatakan, kedatangan para asuhannya di turnamen Yonex-Sunrise Doubles Special Championships 2024 untuk pembentukan tim dari Futuba Future yang sedangkan melakukan regenerasi. Selain itu kepergian tim ke Indonesia untuk menguji ketahanan fisik pada cuaca dengan suhu ekstrim dan bermain di nomor ganda dan ganda campuran.

“Anak-anak mau diuji soal ketahanan fisik dengan pergi ke Indonesia yang bersuhu panas ekstrim dan bermain di banyak nomor. Sudah tiga bulan kami melakukan persiapan sebelum kesini. Dan selama masih jadi kepala pelatih Futuba Future, saya akan meneruskan program ini,” kata Antar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *