Menurut Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, kehadiran fasilitas pemusnah BPO semakin memperkuat langkah SIG dalam upaya pelestarian lingkungan untuk menjaga keberlangsungan hidup makhluk hidup di bumi yang sejalan dengan sustainability roadmap 2030 SIG pilar Perlindungan Terhadap Lingkungan.
“Fasilitas pemusnah BPO tidak hanya berkontribusi dalam pelestarian lapisan ozon, tetapi juga sebagai upaya mitigasi perubahan iklim. Karena BPO yang tidak terkelola dengan baik akan meningkatkan intensitas Gas Rumah Kaca penyebab perubahan iklim yang dampaknya telah kita rasakan saat ini, seperti peningkatan suhu bumi,” katanya, Senin (16/9).
Vita menambahkan proses pemusnahan BPO oleh Nathabumi, dilakukan dengan teknologi yang aman dan ramah lingkungan. Dimana limbah BPO yang berbentuk cair maupun gas dimusnahkan dalam tanur semen dengan suhu mencapai 1.500 derajat celsius secara stabil.
“Fasilitas pemusnahan BPO ini, telah memiliki izin pengolahan BPO dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Bahkan, untuk berkontribusi lebih dalam upaya pelestarian lapizan ozon SIG juga mendorong penggunaan alat pendingin (refrigerant) non CFC dan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) non HALON di wilayah operasi,” ungkapnya.
“Salah satunya seperti yang dilakukan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBl), anak usaha SIG yang telah menggunakan alat pendingin dan APAR yang ramah ozon di seluruh wilayah operasi,” sambungnya.
Vita menjelaskan, SIG juga menerapkan operational excellence dengan menggunakan hydrogen injection dalam kegiatan produksi. Karena penggunaan hydrogen injection, membantu proses pembakaran di kiln semen lebih sempurna.
“Hydrogen injection mampu mendukung optimasi kegiatan produksi dan efisiensi dalam penggunaan bahan bakar, sekaligus mencegah timbulnya zat N2O yang merupakan senyawa kimia yang juga dapat merusak ozon,” tuturnya.
”Dengan fasilitas, kemampuan, dan pengalaman yang dimiliki, SIG siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama menjaga kelestarian lapisan ozon. Sehingga bumi tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman, untuk ditinggali bagi semua makhluk hidup,” tandasnya. (Mor)