Pengusaha Muda Riko Lesiangi (kiri), saat berdiskusi bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah), dan Tokoh Nasional Aburizal Bakrie (kanan).

Pengusaha Muda Minta Kadin Jangan Lagi Diseret ke Kubangan Politik Praktis

Loading

Jakarta (IndependensI.com) – Dualisme yang tengah terjadi di tubuh organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, mendapat respon dari berbagai kalangan pengusaha. Kepemimpinan baru di bawah Komando Anindya Bakrie, Ketua Umum Kadin Hasil Munaslub, Jakarta, disinyalir akan menyelamatkan marwah organisasi dari jurang kehancuran.

Pengusaha muda di bidang retail, Riko Lesiangi mengatakan, publik mengetahui pada Pilpres lalu Ketum Kadin Arsjad Rasjid terlibat aktif dan menjadi Ketua Tim Pemenangan pasangan Ganjar-Mahfud. Melalui posisinya itu, ia tidak hanya menyeret Kadin ke kubangan politik, tetapi sekaligus menyeret anggota Kadin daerah untuk berpolitik dan berdampak porak – porandanya pertumbuhan iklim usaha yang telah mereka bina.

Kondisi ini tentu harus menjadi pelajaran bagi pengurus selanjutnya. Agar tidak mengarahkan kemudi organisasi atau menyeret Kadin ke kubangan politik praktis. Karena hal ini akan berdampak buruk pada roda organisasi dan dunia usaha terutama di daerah. “Hal ini seperti juga dikatakan Presiden Jokowi bahwa Kadin bukan organisasi politik, ini adalah organisasi pengusaha,” katanya, Rabu (18/9/2024).

Riko berharap, pimpinan Kadin selanjutnya menjaga netralitas, integritas dan profesionalisme yang tinggi. Sebab. Kadin merupakan organisasi kemitraan pemerintah, bukan organisasi politik. “Fakta politiknya saat kepemimpinan Arsjad Rasjid, dia hanya mengambil cuti sebagai Ketua Umum, semestinya harus mengundurkan diri sebagai bentuk komitmen profesional dan integritas,” ujarnya.

Menurut Riko, meski secara terang benderang menjerumuskan Kadin ke dalam kubangan politik praktis, namun Arsjad Rasjid masih punya muka untuk memimpin Kadin. Bahkan menganggap Munaslub yang menetapkan Anindya Bakrie jadi Ketua Umum yang baru tidak sah.

“Memainkan politik adudomba dan pecah belah di tubuh Kadin, melakukan playing victim seolah ia tidak bersalah. Saat ini Arsjad Rasjid berusaha mencari suaka politik ke berbagai pihak termasuk kepada Presiden Jokowi agar tetap mengakui kepemimpinannya,” ucapnya.

Padahal Munaslub merupakan inisiasi Kadin Daerah, yang sesuai AD/ART dan telah dinyatakan kuorum dan telah resmi menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua umum yang baru.

“Dengan demikian, Arsjad Rasjid yang masih menganggap dirinya ketua umum hanyalah halusinasi. Apabila memaksakan diri lalu mendorong kelompoknya untuk mengakui dirinya sebagai ketua umum, maka hal itu tidaklah sah dan ilegal. Serta sangat membahayakan organisasi dan dunia usaha,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *