BEKASI (IndependensI.com)- Peningkatan investasi suatu daerah, merupakan kepercayaan investor dalam menanamkan modalnya untuk berusaha. Terkait hal itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat merupakan terbaik nasional pertama, dalam pelayanan investasi terpadu satu pintu.
Salah satu wilayah kota dan kabupaten di Jawa Barat yang menjadi tujuan utama investor, adalah Kabupaten Bekasi. Mengingat di Kabupaten Bekasi, merupakan kawasan industri terbesar di Asia Tenggara.
Saat ini, terdapat 11 kawasan industri di Kabupaten Bekasi, dan dihuni sedikitnya 7.600 industri, baik berupa PMA dan PMDN. Selain itu, masih terdapat beberapa zona industri lagi.
Keberhasilan ini merupakan kinerja percepatan pelaksanaan berusaha, ungkap
Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin, belum lama ini, saat menerima penghargaan dari pemerintah pusat.
Atas keberhasilan itu, Pemprov Jawa Barat meraih piagam penghargaan dari Kementerian Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Penghargaan diberikan Menteri Rosan Roeslani.
Keberhasilan itu kata Gubernur Jawab Bey, merupakan kinerja dan kerja keras Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar dengan adanya pelayanan yang cepat, murah dan terciptanya keamanan berinvestasi di Jabar.
Dilaporkan, pada triwulan II 2024, realisasi investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 63,66 triliun. Kemudian, mampu menyerap tenaga kerja sekitar 100.000 orang.
Adapun target investasi di Jawa Barat hingga akhir 2024 sebesar Rp117,6 triliun. Investasi terbesar dari sektor manufaktur. Maka, diharapkan para kepala daerah se Jawa Barat, juga terus meningkatkan pelayanan dan mempermudah prosedur sehingga investor percaya dan tertarik menanamkan modalnya.
Jika investasi dalam satu daerah meningkat, akan berdampak kepada pembangunan daerah serta membuka lapangan pekerjaan. Dengan demikian, ekonomi daerah pun akan meningkat. (jonder sihotang)