SURABAYA (Independensi.com) – Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini menekankan pentingnya kreativitas dalam mengelola anggaran terbatas untuk mendukung inovasi daerah dalam pengolahan limbah industri. Pengolahan limbah yang tepat dinilai dapat menciptakan nilai tambah, baik melalui pemanfaatan kembali limbah maupun melalui peluang ekspor.
Hal itu ia sampaikan di Hadapan Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Apit Pria Nugraha, ST. MPP, saat kunjungan kerja spesifik ke Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Surabaya guna membahas optimalisasi pengelolaan limbah industri serta strategi menghadapi keterbatasan anggaran di bidang ini, pada Jumat (8/11).
Novita Hardini, yang juga istri Wakil Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), mengakui tantangan anggaran yang dihadapi oleh banyak daerah dalam meningkatkan standar industri mereka.
“Keterbatasan transfer anggaran dari pusat memaksa setiap daerah untuk mencari solusi kreatif dalam mengelola fiskal. Penting bagi kita untuk bersama-sama mencari cara agar fiskal daerah dapat mendukung optimalisasi dan inovasi industri, termasuk dalam pengelolaan limbah,” ujarnya.
Legislator perempuan satu-satunya dari dapil Jatim VII itu berharap melalui kunjungan kerja ini mampu menghasilkan langkah-langkah implementatif yang tidak hanya membantu industri dalam pengelolaan limbah tetapi juga mendukung pemanfaatan limbah yang bernilai ekonomis bagi ekspor.
Hadir dalam kegiatan tersebut anggota Komisi VII DPR RI lainnya, seperti Evita Nursanty, Rahayu Saraswati D. Djojohadikusumo, Novita Hardini, Banyu BiruDjarot, Rycko Menoza, maafur mubarok, Erna Sari Dewi, Eva Monalisa, Tifatul Sembiring, Arizal Tom Liwafa dan Dina Lorenza Audria. (frd)