Menurut Ketua KPU Gresik, Akhmad Taufik, debat publik tetap digelar. meskipun hanya ada satu Paslon yang maju sebagai kandidat. Tetap diselenggarakan, sebagai upaya transparansi dan sarana bagi calon untuk memaparkan visi dan misi mereka.
“Debat ini penting agar masyarakat dapat menilai kualitas dan kapabilitas calon pemimpinnya. Sehingga, masyarakat mengetahui secara langsung apa saja rencana serta program yang akan dibawa jika terpilih memimpin Gresik,” tegasnya.
Sementara, dalam debat Paslon Yani-Alif diminta memaparkan sejumlah program unggulan untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Kabupaten Gresik. Seperti, soal tenaga kerja, real estate maupun pelayanan publik berbasis digital. Hal ini, sesuai dengan pertanyaan panelis yang dibentuk oleh KPU Gresik.
Calon Bupati (Cabup) Gresik, Fandi Akhmad Yani, menjelaskan untuk masalah ketenagakerjaan, pihaknya telah menyiapkan berbagai program sebagai upaya menuntaskan pengangguran yang terus mengalami penurunan.
“Alhamdulillah jumlah pengangguran di Gresik saat turun dari sebelumnya 12 persen. Turun 10 persen dan sekarang sekitar 6,8 persen,” katanya saat menjawab pertanyaan didampingi pasangannya Calon Wakil Bupati (Cawabup) Gresik dr Asluchul Alif.
Lanjut Yani, bahwa sejumlah program yang disiapkan untuk menuntaskan persoalan pengangguran. Adalah dengan meningkatkan kegiatan job fair, hingga memberikan pelatihan tenaga kerja bersertifikat.
“Kami akan memastikan, bahwa seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Gresik akan mentaati aturan 60 persen penyerapan tenaga kerja lokal,” ungkapnya.
“Kami akan membuat sistem ketenagakerjaan, yang bisa mengindentifikasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai rujukan. Jadi nanti bisa diketahui mana yang asli warga Gresik dan mana orang luar yang menetap atau pindah ke Gresik. Karena disetiap NIK ada kode yang menjelaskan daerah asal,” tuturnya.
Yani menambahkan bahwa nantinya perusahaan wajib mengisi data karyawannya yang berasal dari Gresik. Serta, pihak desa juga wajib mengisi sesuai angkatan kerja di wilayahnya masing-masing.
“Pemenuhan 60 persen pekerja lokal di perusahaan, serta jumlah masyarakat yang belum bekerja. Jadi nanti bisa diketahui, lewat NIK. Bahkan, terkait perlindungan tenaga kerja rentan. Kami juga sudah memberikan perlindungan kepada pekerja rentan,” ujarnya.
“Kami juga membentuk tim URC Disnaker yang berkolaborasi dengan serikat untuk mengawasi seluruh perusahaan mendaftarkan karyawannya ke BPJS Ketenagakerjaan,” imbaunya.
Tidak hanya itu, sambung Yani, pihaknya juga mendorong desa untuk mendaftarkan 100 tenaga kerja rentannya ke BPJS ketenagakerjaan menggunakan APBDes.
“Ke depan kami akan mendorong perusahaan melalui dana CSR untuk membantu mendaftarkan pekerja rentan ke BPJS ketenagakerjaan,” tukasnya.
Terkait infrastruktur Paslon Yani – Alif berkomitmen menuntaskan perbaikan jalan rusak. Apalagi saat ini telah mobilitas kendaraan semakin tinggi seiring dengan berkembangan dunia industri di kawasan ekonomi khusus (KEK).
Sedangkan untuk masalah pelayanan publik berbasis digital, diantaranya kami telah siapkan aplikasi khusus yang bisa dimanfaatkan para oleh, petani, sopir angkot, ojek online atau masyarakat secara umum dengan memanfaatkan dana DBHCHT dalam hal pelayanan kesehatan,” tandasnya.
Terkait sektor real estate, Yani mengakui sempat mengalami penurunan pada awal dirinya menjabat di tahun 2021 lalu. Namun. saat ini sudah mulai berkembang.
“Agar ke depan bisa semakin tumbuh, kami berkomitmen untuk mempermudah perizinan serta meningkatkan infrastruktur. Sehingga, para devoloper tertarik untuk berinvestasi di Gresik. Sekaligus mendorong developer, agar bersedia membuat rumah murah dengan harga yang terjangkau,” pungkasnya. (Mor)