JAKARTA (Independensi.com) – Sebuah langkah monumental di dunia literasi Indonesia diwujudkan oleh Denny JA. Mulai tahun 2024, Denny JA resmi menghibahkan dana abadi untuk mendukung penghargaan tahunan bagi penulis melalui Denny JA Foundation. Dana ini disiapkan untuk mengapresiasi para penulis yang telah berjasa menanamkan benih-benih perubahan melalui karya mereka.
Empat Kategori Penghargaan untuk Merayakan Kata-kata
Penghargaan ini terbagi ke dalam empat kategori:
1. Lifetime Achievement Award
Ditujukan bagi penulis yang telah lebih dari 40 tahun mendedikasikan hidupnya untuk menghasilkan karya-karya unggul, membangun tradisi literasi yang menjadi warisan generasi.
2. Derma kata Award, Kategori Fiksi
Diberikan kepada penulis daerah yang aktif menerbitkan buku sastra dalam tiga tahun terakhir, dengan dampak langsung pada komunitasnya.
3. Derma kata Award, Kategori Non-Fiksi
Menghargai penulis daerah yang menghasilkan buku berbasis penelitian, membuka wawasan lokal yang jarang tersentuh.
4. Puisi Esai Award
Sebuah bentuk apresiasi unik untuk penulis yang mengembangkan genre puisi esai, mengangkat isu sosial melalui narasi yang menggugah.
Total hadiah berupa dana sebesar Rp50 juta untuk kategori Lifetime Achievement dan masing-masing Rp35 juta untuk tiga kategori lainnya. Seleksi penerima penghargaan dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari pakar literasi dan penulis berpengalaman.
Inspirasi dari Perpustakaan Andrew Carnegie
Langkah ini merupakan wujud mimpi Denny JA yang telah lama terinspirasi oleh Andrew Carnegie, tokoh industrialis yang mendanai ribuan perpustakaan di seluruh dunia. Saat masih menjadi mahasiswa di Pittsburgh University, Denny kerap menghabiskan waktu di Carnegie Library. Pengalaman itu menanamkan keyakinan mendalam bahwa pengetahuan adalah harta yang harus dibagikan.
“Jika suatu saat aku diberi rezeki, aku ingin melakukan sesuatu yang berharga, sesuatu yang memberi kembali kepada masyarakat luas,” ujar Denny mengenang niatnya sejak masa mahasiswa.
Filosofi di Balik Kata
Denny JA percaya bahwa kata-kata memiliki kekuatan abadi untuk mengubah individu dan bangsa. “Kata-kata adalah benih yang ditanam di ladang keabadian. Ia bertumbuh melintasi musim, menjangkau langit, dan mengakar dalam jiwa manusia,” tuturnya.
Melalui dana abadi ini, Denny berharap penghargaan kepada para penulis dapat terus hadir hingga 50 tahun mendatang atau bahkan lebih lama lagi. Selain penghargaan, dana ini juga akan digunakan untuk mendukung festival puisi esai dan kegiatan literasi lainnya.
Pesan untuk Masa Depan
Denny JA menegaskan bahwa penghargaan ini bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga pesan kuat: menulis adalah pekerjaan sunyi yang mampu mencerahkan lingkungan dan membangun peradaban.
“Kekayaan sejati bukanlah apa yang kita kumpulkan untuk diri sendiri, tetapi apa yang kita tinggalkan untuk lingkungan. Kata-kata adalah warisan yang mampu menggugah hati, mengubah pikiran, dan membangun dunia yang lebih baik,” pungkasnya.
Dengan semangat ini, Denny JA mengukir sejarah baru dalam dunia literasi Indonesia, merawat kata, dan membangun tradisi yang melintasi zaman.