CIREBON (IndependensI.com) -Pemerintah Kota Cirebon bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon terus memperkuat komitmennya dalam memberantas praktik investasi ilegal, pinjaman online (pinjol) ilegal, dan judi online. Hal ini ditandai dengan terselenggaranya Fun Walk dan Deklarasi Pemberantasan Investasi Ilegal di Mandiri Livin Park, Sabtu 7 Desember 2024.
Acara ini dihadiri oleh Pj Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Iing Daiman yang mewakili Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi, Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib, unsur forkopimda, perbankan dan stakeholder terkait.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata upaya kolaboratif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di wilayah Ciayumajakuning.
Dalam sambutannya, Pj Sekda menyoroti pentingnya kewaspadaan masyarakat di era digital yang serba cepat ini.
“Semakin banyaknya layanan keuangan berbasis digital memberikan kemudahan, tetapi juga menghadirkan risiko yang besar, terutama dari investasi ilegal, pinjaman online ilegal, dan judi online yang merugikan,” ujarnya.
Iing menambahkan bahwa masih banyak masyarakat yang kurang memahami cara mengelola keuangan dengan bijak sehingga terjebak dalam praktik-praktik yang merugikan.
“Pemerintah Kota Cirebon berkomitmen meningkatkan literasi keuangan masyarakat melalui program-program edukasi. Dengan begitu, masyarakat dapat lebih cerdas dalam memilih produk keuangan dan terhindar dari risiko-risiko tersebut,” jelasnya.
Selain itu, pemerintah daerah juga terus memperkuat kolaborasi dengan OJK, Bank Indonesia, Kepolisian, dan lembaga terkait lainnya untuk memberikan informasi dan edukasi yang jelas kepada masyarakat.
“Kami mengimbau masyarakat agar selalu memeriksa legalitas lembaga atau platform keuangan sebelum bertransaksi. Jangan mudah tergoda tawaran yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat,” tambah Iing.
Iing menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor keuangan untuk mendukung pengembangan produk keuangan yang aman dan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Pemanfaatan teknologi digital yang aman dapat menjadi solusi untuk mencegah praktik-praktik ilegal yang merugikan. Kami juga mendorong lembaga keuangan lokal untuk terus berinovasi dan memberikan kepercayaan yang tinggi kepada masyarakat,” katanya.
Semangat kolaborasi yang tercermin dalam kegiatan ini menjadi langkah besar dalam menciptakan masyarakat Ciayumajakuning yang lebih cerdas secara finansial.
“Melalui peningkatan literasi dan inklusi keuangan, masyarakat tidak hanya memiliki akses terhadap produk keuangan, tetapi juga terlindungi dari ancaman kerugian finansial,” tutup Pj Sekda.
Sementara itu, Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib juga menegaskan pentingnya literasi digital dalam menghadapi tantangan global.
“Digitalisasi adalah tantangan utama saat ini. Masyarakat perlu memilah informasi dengan bijak. Mari kita bersama melawan investasi ilegal, pinjaman online ilegal, dan perjudian online yang dapat menghancurkan perekonomian keluarga,” ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut, OJK berencana mengadakan forum-forum lanjutan yang fokus pada edukasi literasi keuangan. Forum ini akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk lembaga keuangan, akademisi, dan komunitas, untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan keuangan.
“Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat Ciayumajakuning dapat menjadi lebih sejahtera, mandiri secara ekonomi, dan mampu menghadapi tantangan global di masa depan,” harapnya. (Chs)