Hal itu sejalan dengan terwujudnya Asta Cita Presiden Prabowo tentang kesetaraan gender, maka SIG terus mendorong karyawan perempuan khususnya untuk berperan dan berkiprah memberikan karya terbaik dalam memajukan Perusahaan.
Direktur SDM dan Umum SIG, Agung Wiharto menuturkan, bahwa SIG berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan kondusif untuk mendorong karyawan dapat berkembang secara optimal.
“Perusahaan menjamin kesempatan yang sama dalam proses rekrutmen dan peluang karier, tanpa menjadikan gender sebagai aspek utama. Serta mengedepankan azas kesetaraan dan kewajaran, dalam proses pengelolaan sumber daya manusia (SDM),” katanya, Minggu (26/1).
“Secara khusus, SIG juga memberikan fasilitas kepada karyawan perempuan terkait dengan kebutuhan kodratinya, seperti cuti melahirkan, ruang laktasi, dispensasi haid, serta memfasilitasi pekerja perempuan yang mengemban beban ganda sebagai seorang ibu dan karyawan,” sambungnya.
Agung menambahkan SIG juga telah membentuk komunitas karyawan perempuan dengan nama ‘Srikandi SIG’ yang merupakan perpanjangan tangan dari ‘Srikandi BUMN’.
“Melalui kegiatan ini, perusahaan turut mendorong women empowerment dengan pembelajaran seperti change management, managing work dan work planning,” imbaunya.
“SIG berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan, untuk ketersediaan karyawan perempuan dan mengisi posisi manajerial dan strategik berdasarkan pertimbangan kompetensi dan hasil penilaian kinerja,” tegasnya.
Komitmen SIG dalam mendorong peranan perempuan, lanjut Agung dapat dilihat dalam demografi karyawan SIG Group. Hingga 2024, SIG Group memiliki sebanyak 993 karyawan tetap perempuan dan dari jumlah tersebut 25 persen di antaranya merupakan top talent perempuan yang menempati posisi manajemen senior di SIG.
“Meskipun industri bahan bangunan dikenal sebagai industri yang didominasi oleh laki-laki, namun bahkan posisi Direktur Operasi SIG saat ini diisi oleh salah satu talenta perempuan terbaik SIG, Reni Wulandari. Ini menjadi bukti bahwa SIG memberikan peluang karier berdasarkan kompetensi tanpa melihat gender,” ungkapnya
“Semangat ini selaras dengan nilai utama BUMN, yaitu AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif),” tukasnya.
Sementara Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bahwa karyawan perempuan BUMN memiliki peranan penting untuk mendukung keberlanjutan transformasi BUMN.
“Perbaikan dan transformasi BUMN dapat terus berlangsung dengan dukungan karyawan perempuan. Sejak awal masa kepemimpinan saya di Kementerian BUMN, selain memberikan rasa aman dan nyaman,” tandasnya.
“Kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi perempuan, termasuk mengupayakan lingkungan kerja yang bebas dari diskriminasi maupun kekerasan berbasis gender,” pungkasnya. (Mor)