Lebih dari 36% Siswa di Jakarta Butuh Kacamata, 14% Alami Miopia Tinggi

HOYA Ungkap Tingginya Miopia pada Anak Sekolah melalui Program Glasses of Hope

Loading

JAKARTA (Independensi.com)  HOYA Vision Care bersama Perdami SPGR (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia, Seksi Penanggulangan Gangguan Refraksi) dan Optik Seis mengungkap temuan mengejutkan dari program Glasses of Hope. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan pemeriksaan mata gratis dan donasi kacamata bagi anak-anak yang membutuhkan.

Hasil pemeriksaan di SMPN 92 Jakarta pada 17-18 Februari 2025 menunjukkan bahwa 36,4% siswa membutuhkan kacamata, dan yang lebih mengkhawatirkan, 14% di antaranya mengalami miopia tinggi (ukuran minus ≥ -5.00D). Ini menunjukkan bahwa banyak anak sekolah mengalami rabun jauh tanpa menyadari kebutuhannya akan pemeriksaan mata dan penggunaan kacamata yang sesuai.

Dampak Serius Miopia Tanpa Penanganan

Miopia atau rabun jauh yang tidak terkontrol dapat berdampak pada proses belajar anak dan meningkatkan risiko gangguan penglihatan serius di masa depan. Tanpa intervensi yang tepat, kondisi ini berpotensi berkembang menjadi komplikasi berat seperti myopic maculopathy hingga kebutaan permanen.

“Kami menemukan bahwa banyak anak mengalami miopia tinggi tetapi tidak menyadarinya, atau menganggap pemakaian kacamata tidak penting. Padahal, tanpa koreksi yang tepat, kondisi ini dapat terus memburuk dan berisiko menimbulkan gangguan penglihatan serius di masa depan,” ujar Dodi Rukminto, Managing Director HOYA Indonesia.

Ketua Perdami SPGR, Dr. dr. Tri Rahayu, SpM(K), FIACLE, juga menegaskan bahwa orang tua harus lebih proaktif dalam memastikan anak-anak mereka mendapatkan pemeriksaan mata dan koreksi yang sesuai. “Miopia tinggi bukan sekadar gangguan refraksi biasa. Jika tidak ditangani sejak dini, anak-anak bisa mengalami gangguan penglihatan yang berdampak jangka panjang,” ujarnya.

HOYA Tawarkan Solusi: Perluasan Rentang Lensa MiYOSMART

Sebagai respons terhadap tingginya angka miopia tinggi pada anak-anak, HOYA Vision Care menghadirkan solusi inovatif melalui lensa MiYOSMART. Teknologi Defocus Incorporated Multiple Segments (D.I.M.S.) pada lensa ini telah terbukti secara klinis dapat menahan pertumbuhan miopia hingga 60%.

Sejak diluncurkan di Indonesia pada akhir 2022, lensa ini telah membantu ribuan anak dalam mengelola miopia mereka dengan lebih efektif. Kini, HOYA meluncurkan perluasan rentang ukuran lensa MiYOSMART yang mampu mengakomodasi rabun jauh tingkat tinggi hingga -13.00 dioptri (D) dan astigmatisme hingga 4.00D.

“Dengan meningkatnya kasus miopia tingkat tinggi di seluruh dunia, perhatian terhadap kesehatan mata anak-anak berada pada titik tertinggi sepanjang masa. Ini alasan HOYA Vision Care berkomitmen pada deteksi dini dan manajemen miopia, karena setiap anak berhak mendapatkan penglihatan yang lebih baik,” kata John Goltermann Lassen, CEO HOYA Vision Care.

Masa Depan Penglihatan Anak: Deteksi Dini adalah Kunci

HOYA Vision Care melalui program Glasses of Hope tidak hanya menyediakan solusi optik terbaik, tetapi juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mata anak-anak. Dengan pemeriksaan mata rutin dan akses ke lensa yang tepat, risiko komplikasi jangka panjang akibat miopia dapat dikurangi secara signifikan.

Kesadaran akan pentingnya kesehatan penglihatan sejak dini menjadi semakin krusial, terutama di era digital di mana anak-anak semakin banyak terpapar layar gadget dan aktivitas melihat dekat. Dengan komitmen berkelanjutan dari berbagai pihak, diharapkan lebih banyak anak mendapatkan akses kesehatan mata yang lebih baik untuk masa depan mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *