JAKARTA (IndependensI.com) – Meskipun bulan Ramadan, perupa Sanggar Garajas tetap memberi bimbingan kepada remaja, anak-anak dan ibu-ibu berlatih melukis di home base sanggar tersebut yang beralamat di Gelanggang Remaja Jakarta Selatan.
Karena GRJS berlokasi di Jalan Bulungan maka kebanyakan warga masyarakat lebih familiar menyebut Gelanggang Bulungan.
Pada Minggu (23/3/2025) – seperti minggu-minggu sebelumnya – mereka tetap berkum untuk mengasah keterampilannya melukis, yang dimulai pada pukul 16.00 WIB.
“Kalau bukan Ramadan kami juga tetap membimbing mereka mengasah keterampilan mereka melukis. Harinya sama yakni Minggu tapi latihannya dimulai pada jam 10 pagi,” kata May Soebijakto yang akrab dipanggil dengan sebutan Si Toto kepada independensi.com.
Dari apa yang independensi.com amati, para peserta latihan melukis diberi kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka masing-masing yang dituangkan ke dalam bentuk lukisan.
Setelah selesai dan hasil goresan mereka terkumpul, kemudian para pembimbing (yang nota bene sangat berpengalaman di bidang seni rupa) akan mengomentari hasil goresan mereka masing-masing.
Keesokan harinya atau beberapa hari kemudian, satu atau dua lukisan karya mereka diunggah di WA Group Persaudaraan Garajas sebagai bentuk apresiasi. Selain itu agar mereka yang tidak hadir saat latihan melukis bersama berlangsung, juga bisa melihat karya rekan-rekan mereka sebagai bentuk perbandingan.
Selesai berlatih, jelang buka bersama, mereka kembali ke rumah masing-masing dan atau “BukBer” di warung makan angkringan milik Jokjokers – pemain teater yang sangat piawai ber- pantomime – yang berlokasi di SMA Negeri 6 Bulungan.
Selain “BukBer” juga diwarnai dengan dialog interactive yang berhubungan dengan dunia seni terutama dan khususnya seni rupa.
Tentu saja disertai dengan guyon mathon atau bercanda tentang berbagai hal yang mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara, yang “dikemas” dalam bentuk idiom “lucu itu serius dan serius itu lucu”.
(Penulis: Like Wuwus)