Hal tersebut, memantik reaksi anggota DPRD Gresik dengan mendatangi sekolah yang melaksanakan kegiatan tes TPA agar diketahui penyebab atau permasalahannya.
“Pada sesi II tes TPA yang berlangsung kemarin, saya berkunjung ke SMPN 1 Gresik dan menanyakan server. Bilangnya aman tidak terjadi kendala, aman, tapi di sesi I tadi saya dapat laporan ada kendala,” ujarnya Wakil Ketua DPRD Gresik, Lutfi Dhawam, Rabu 2 Juli 2025.
Dhawam, mengatakan bahwa dirinya sudah dua kali turun ke sekolah untuk melakukan pengecekan langsung agar tidak gaduh dalam pelaksanaan tes itu.
“Terkait persoalan ini, kami bakal memanggil Dinas Pendidikan Gresik untuk meminta penjelasan terkait server eror yang terjadi beberapa kali selama SPMB berlangsung,” tuturnya.
“Hal ini penting untuk kami dilakukan sebagai bahan evaluasi, agar pelaksanaan SPMB di tahun berikutnya tidak lagi terjadi. Karena, selama sesi I dan II tes sudah beberapa kali server eror, jangan sampai tahun depan kaya begini lagi,” tegasnya.
Menurut Dhawam, di SMPN 1 Gresik terdapat 160 siswa yang melaksanakan TPA. Di mana para peserta sesi tes, tidak hanya siswa yang rumahnya dekat dengan sekolah saja.
“Tadi waktu saya mengajak berbincang salah satu peserta tes, ada yang dari Kedanyang, ada yang dari Pongangan. Padahal, ada sekolah yang lebih dekat di tempat tinggal mereka atau di luar wilayah Gresik,” tukasnya.
“Sedangkan pagu TPA di SMP Negeri 1 Gresik hanya 66 kursi, jika melihat jumlah peserta tes tentu tidak sebanding. Untuk itu kami akan dorong agar seluruh SMP di Kabupaten Gresik kualitas pendidikannya sama,” pungkasnya. (Mor)