BEKASI (IndependensI.com)- Sistem integrasi layanan kependudukan, dan ketenagakerjaan dengan tata kelola layanan digital, akan ditetapkan di Kabupaten Bekasi. Tujuannya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Terkait hal itu, Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Bekasi menerima kunjungan kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat. Tujuannya, guna memperkuat sinergi dan koordinasi menuju integrasi sistem serta tata kelola layanan digital yang lebih terstruktur dan menyeluruh.
Kegiatan ini berlangsung di kantor Diskominfo cantik, Kabupaten Bekasi, Cikarang Pusat, kemarin.
Pada kesempatan itu Kepala Diskominfo cantik Kabupaten Bekasi, Yan Yan Akhmad Kurnia, menyampaikan diskusi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama antar level pemerintahan, khususnya dalam mewujudkan transformasi digital pelayanan publik yang berdampak langsung kepada masyarakat.
“Kunjungan ini merupakan koordinasi program dari Provinsi Jawa Barat. Ada tiga fokus utama yang dibahas, yakni penguatan profil command center, integrasi layanan kependudukan, dan sistem ketenagakerjaan. Kabupaten Bekasi didorong untuk menjadi role model integrasi pelayanan digital di Jawa Barat,” jelas Yan Yan.
Disebut, salah satu bentuk konkret kerja sama ini adalah menghubungkan aplikasi info loker milik Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi dengan sistem Provinsi Jawa Barat. Langkah ini diharapkan mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi ketenagakerjaan lintas wilayah secara real time.
“Begitu juga dengan layanan kependudukan, nantinya akan terintegrasi dengan help desk layanan milik Provinsi. Kami juga terus mendorong aplikasi-aplikasi di Kabupaten Bekasi untuk membangun keterhubungan data, baik secara vertikal dengan provinsi dan kementerian, maupun secara horizontal antar perangkat daerah,” lanjutnya.
Dijelaskan, rencana jangka panjang penguatan layanan digital melalui platform Bebunge super apps berbasis mobile yang dikembangkan menjadi satu pintu layanan publik bernama Bekasikab.
“Nantinya semua layanan yang berkaitan dengan siklus hidup masyarakat dapat diakses melalui satu aplikasi terpadu. Infrastruktur dan SDM kita sudah siap. Tinggal bagaimana kita berkomitmen menyatukan data dan sistem dari seluruh perangkat daerah,” ujarnya.
Ketua Tim Integrasi Interoperabilitas Bidang Aplikasi Informatika Diskominfo Provinsi Jawa Barat, Inri Kusnadi, menyampaikan kunjungan ini merupakan langkah awal dari peningkatan kualitas layanan publik berbasis teknologi informasi.
“Kami fokus pada tiga aspek, reprofiling command center, layanan hotline masyarakat berbasis WhatsApp, dan integrasi data ketenagakerjaan. Semuanya bertujuan untuk memperkuat penyelenggaraan pemerintahan berbasis digital dan pelayanan publik yang inklusif,” terangnya.
Dikatakan, output dari kerja sama ini antara lain penguatan infrastruktur digital seperti command center yang akan terhubung dengan Gedung Sate, hotline layanan publik yang bisa diakses langsung oleh warga, serta platform pencari kerja glik.jabarprov.go.id yang menyatukan data ketenagakerjaan seluruh kabupaten/kota se-Jawa Barat.
Dengan adanya sinergi dan kolaborasi ini, Pemerintah Kabupaten Bekasi terus menunjukkan kesiapannya dalam menghadapi era digital.
Diharapkan dengan kolaborasi lintas daerah dan pemanfaatan teknologi informasi menjadi kunci dalam mewujudkan pelayanan publik yang cepat, transparan, dan berdaya saing. Ini semua guna memudahkan masyarakat. (jonder Sihotang)