Direktur Umum dan Kabag Umum PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Maman Sudarman dan Asep Tatang Kurnia saat memberangkatkan kendaraan membawa paket sembako bagi korban banjir Bekasi. (humas)

PDAM  Tirta Bhagasasi  Bekasi Bagikan  Sembako kepada Korban Banjir

Loading

BEKASI (IndependensI.com)-  Sebagai bentuk kepedulian dan aksi sosial kepada masyarakat, khsusnya korban banjir di Kabupaten BekSi, Jawa Barat, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi, membagikan sekitar 100 paket sembako.

Sembako akan dislaurkan kepada masyarakat  di Kecamatan Tambun, Babelan, Tarumajaya, hingga Muaragembong. Pembagian paket sembako ini merupakan agenda rutin tahunan bagi masyarakat di Kabupaten Bekasi yang terdampak bencana.

Penjelasan itu disampaikan Kepala Bagian Umum PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi, Asep Tatang Kurnia, di sela-sela pembagian paket sembako, Rabu (15/3/2023).

Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Direktur Umum PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi, Maman Sudarman. Bantuan disalurkan dengan menggunakan mobil pick up langsung menuju ke lokasi permukiman warga yang terdampak banjir.

Maman menambahkan, penyaluran sembako ini jumlahnya terbatas. Tapi, pembagian sembako seperti ini, rutin dilakukan tiap tahun bagi masyarakat terdampak banjir. Semoga bantuan yang tidak seberapa ini dapat meringankan beban masyarakat korban banjir, katanya.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi  sempat megeluarkan tanggap darurat bencana hidrometeorologi dampak banjir pekan lalu. Namun,  status tanggap darurat bencana hidrometeorologi yang ditetapkan sejak 27 Februari hingga 12 Maret 2023, kini sudah berakhir.  Selanjutnya, Pemkab Bekasi melakukan tahap pemulihan bagi korban banjir, termasuk memberikab bantuan bibit padi dan pupuk bagi petani yang sawahnya terendam banjir.

Sebagaimana diketahui, dari 23 wilayah kecamatan se Kabupaten Bekasi, sebanyak 17 kecamatan, dilanda banjir. Penduduk sempat mengungsi. Namun, banjir telah surut dan warga kembali ke rumahnya. Selain pemukiman yang banjir, juga melanda sekitar 6.000 hektare sawah terendam banjir sehingga gagal panen. (jonder sihotang)