Salah seorang perwakilan masyarakat, M. Ali Murtadlo alias Ali Candi, mengatakan kedatangannya untuk audensi menanyakan keseriusan pihak Kejaksaan Negeri Gresik dalam mengusut tuntas kasus dugaan korupsi yang terjadi dilembaga penyelenggara Pemilu itu.
“Ada beberapa poin penting, yang ingin kami sampaikan ke Kejari Gresik dalam audensi. Yakni, Kajari baru agar menindaklanjuti pernyataan mantan Kajari Gresik pada 16 Juli 2025 bahwa kasus dugaan korupsi di KPU Gresik masih dalam tahap pengumpulan bahan keterangan (pulbaket).
Sehingga, kami meminta kejelasan hasil pulbaket. Serta, Kejari Gresik harus menelusuri penggunaan anggaran untuk sosialisasi dan kampanye Pilkada. Karena penggunaan anggaran untuk kampanye ini, harus benar-benar diteliti,” ujarnya, Kamis 7 Agustus 2025.
Menurut Ali, Kepala Kejaksaan Gresik yang baru, berani mengungkapkan hasil pulbaket ke publik. Agar masyarakat tau, apakah terdapat unsur korupsi atau tidak.
“Kami juga meminta Kejari Gresik, agar menyediakan kanal pengaduan online seperti WhatsApp atau hotline agar masyarakat dapat melaporkan dugaan korupsi secara cepat,” tuturnya.
“Selain itu, kita desak Kejari Gresik untuk membuat surat kesepakatan atau MoU sebagai komitmen pemberantasan korupsi di Kota Pudak (sebutan Gresik),” tegasnya.
Sementara, Kasi Pidsus Kejari Gresik, Alifin Nurahmana Wanda, menyampaikan bahwa Kejari Gresik masih dalam proses pengumpulan bahan keterangan dalam menindaklanjuti perkara di KPU.
“Kami masih dalam proses pengumpulan bahan keterangan, pulbaket dalam penanganan perkara di KPU ini,” imbaunya.
Alifin menambahkan bahwa ada indikasi penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan anggaran, serta dugaan tindak pidana korupsi. Untuk itu, pihaknya juga meminta dukungan dari masyarakat.
“Untuk hasil akhirnya atau finalnya bagaimana, kami mohon waktu. Kami butuh support, jika ada tambahan data silahkan sampaikan kepada kami,” ungkapnya kepada peserta audensi.
Dukungan dari masyarakat lanjut Alifin, tentu akan sangat membantu pengungkapannya. Apalagi sebagian besar penyidik Kejari, bukan berasal dari Gresik.
“Kami sangat terbantu dengan supporting system, dengan memberi data kalau ada silakan sampaikan secara formal,” tandasnya.
Usai audensi, peserta audensi menegaskan bakal menyerahkan data tambahan terkait dugaan korupsi anggaran di KPU Gresik.
“Minggu depan, kami akan menyampaikan data tambahan dugaan korupsi anggaran di KPU Gresik ke kejaksaan,” ucapnya memungkasi. (Mor)