Peresmian Gereja Katolik Paroki Ibu Teresa Cikarang oleh Bupati Bekasi Asep Kuswara Kunang

Bupati Bekasi Resmikan Gereja Katolik Paroki Ibu Teresa di Cikarang

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Gereja bukan hanya sebagai rumah ibadah bagi umatnya., Tetapi,  gereja berfungsi juga sebagai  pusat pendidikan iman. Bahkan menjadi pilar ketahanan sosial yang menyatukan masyarakat Kabupaten Bekasi.

Penegasan itu disampaikan Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang ketika meresmikan Gereja Katolik Paroki Ibu Teresa di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu (27/8).

Gereja yang baru diresmikan ini, satu-satunya gereja Katolik di Kabupaten Bekasi dengan jumlah umat  13.000 orang lebih. Gereja tersebut  dapat menampung 1.800 umat.

Bupati Ade menyebut,  jumlah penduduk Kabupaten Bekasi mencapai 3,2 juta jiwa. Warga tersebut tersebar di 23 kecamatan.  Terdiri dari  berbagai ras, suku dan agama. Maka, gereja ini menjadi simbol kebersamaan dan bhinneka tunggal ika, katanya.

Ade mengungkap dengan terselesaikan pembangunan gereja ini, merupakan wujud dari toleransi masyarakat Kabupaten Bekasi dalam mendukung kegiatan ibadah berbagai agama yang ada di Kabupaten Bekasi.

Bersama jajaran Forkopimda, Ade akan terus berkomitmen mendukung persatuan umat beragama.  Hal ini sejalan dengan semangat Kabupaten Bekasi yang menjunjung tinggi nilai toleransi kerukunan dan harmoni sosial, ujarnya.

Sebagian diberitakan sebelumnya, sebagai wujud kebersamaan dan menjaga kondusifitas dan saling menghormati antar sesama umat beragama, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi, menyelenggarakan  jalan santai lintas agama.

Acara yang dilaksanakan akhir pekan lalu, diikuti ribuan umat berbagai agama. Perwakilan dari Kementerian Agama, Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM). Wakil Bupati Bekasi mewakili pemerintah daerah setempat, juga ikut bersama masyarakat

Jalan santai lintas agama tersebut, dilaksanakan di kawasan Jababeka Cikarang. Acara tersebut diharapkan dapat berlanjut di kemudian hari untuk menjaga silaturahmi antar masyarakat yang terdiri dari berbagai suku dan agama.

Diharapkan di daerah ini dapat  terjaga keharmonisan, saling toleran dan menghormati penuh kekeluargaan, antara umat beragama.

Dengan hidup berdampingan antar sesama pemeluk agama ini  bukti bahwa Kabupaten Bekasi menjadi daerah sangat toleran ditengah keberagaman suku, ras dan agama.

Sekretaris  FKUB setempat  KH Habibi Somad menyebut tema  acara  adalah “Keberagaman, Kerukunan adalah Kekuatan untuk Bangkit Maju Sejahtera”,

Bahkan saat itu Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja menjelaskan, pihaknya  sedang mengawal rencana pembangunan enam rumah ibadah di satu kawasan. Nantinya di atas lahan 10.000 meter persegi,  akan dibangun rumah ibadah lintas agama   di atas lahan fasilitas sosial milik Pemkab Bekasi. Lahan fasos itu  merupakan kewajiban sari pengembang Jababeka. (jonder Sihotang)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *