JAKARTA (Independensi.com) – Tim Piala Davis Indonesia telah mengantisipasi kelelahan setelah penerbangan jauh ke Bridgetown, ibu kota Barbados. Bertolak dari Jakarta, Jumat (10/9) malam, dijadwalkan tiba di negara tujuan setelah menyinggahi Abu Dhabi (Uni Emirat Arab) dan New York (Amerika Serikat), Minggu (12/9).
“Kami terus mengingatkan pemain untuk selalu memperhatikan kondisi tubuh dan mengonsumsi cukup cairan selama penerbangan agar terhindar dari dehidrasi,” ucap Okki Yonda selaku pelatih strenght and conditioning tim Merah Putih, Kamis (9/9/2021). “Sebaiknya juga cukup istirahat, tidur malam minimal delapan jam,” imbuhnya.
Okki juga telah menyiapkan program latihan khusus untuk mengurangi jetlag dan menstabilkan kondisi tubuh Gunawan Trismuwantara dkk. Semua itu bertujuan agar seluruh punggawa Merah Putih mampu tampil prima, menjinakkan tuan rumah babak pertama Piala Davis Grup Dunia Il di National Tennis Centre Barbados, 17-18 September 2021.
Terhalang Visa
Sementara itu tim Piala Davis Indonesia terancam kehilangan seorang petenisnya. Hingga Kamis (9/9/2021) sore, visa Amerika Serikat milik Ari Fahresi belum rampung. Padahal tim Merah Putih bakal bertolak ke negeri di kawasan Karibia itu pada pukul 23.30 WIB, Jumat (10/9/2021).
“Sekiranya memang rezeki kita dan Ari, dia akan berangkat. Kita sudah berusaha secara maksimal,” kata Sekjen PP Pelti, Lani Pradita Sardadi, Jumat (10/9/2021). “Kami memasukkan berkas seluruh anggota tim Indonesia secara bersamaan dan semuanya telah rampung. Hanya visa Ari Fahresi, menurut Kedubes AS, masih memerlukan proses administrasi,” tutur Lani.
Sebenarnya, warga negara Indonesia bebas visa untuk masuk Barbados. Namun tidak ada penerbangan langsung dari Jakarta ke negeri tersebut. Pilihan yang tersedia, harus singgah di AS atau Inggris. “Bulan Juli lalu saat puncak pandemi di Tanah Air, Inggris menutup pintu masuk bagi orang Indonesia. Satu-satunya jalan harus transit di AS,” lanjutnya.
Tanpa Ari, skuad Indonesia hanya diperkuat oleh Justin Barki dan Gunawan ‘Gugun’ Trismuwantara serta playing captain, Febi Widhiyanto. Laga Piala Davis Grup Dunia Il berlangsung dalam dua hari, menyajikan lima pertandingan. Dua partai single menjadi agenda hari pertama. Selanjutnya satu partai double menjadi pembuka hari kedua, diteruskan dua laga tunggal sebagai penutup.
“Tak masalah bila terpaksa hanya ada Justin dan Gugun. Mereka bisa main tunggal dan ganda,” ucap Febi. Dia pun tak risau bila kedua petenisnya itu harus bermain rangkap di hari kedua. “Kondisinya kan sama dengan saat mereka melakoni turnamen profesional. Sehari bermain rangkap tunggal dan ganda. Apalagi partai Piala Davis saat ini berformat best of three, tidak sepanjang sebelumnya yang menggunakan best of five,” imbuhnya.